Determinan Perencanaan Keuangan Syariah untuk Keluarga Pasangan Muda di Jawa Barat

Abstract

Provinsi Jawa Barat menempati peringkat tertinggi angka perceraian di Indonesia, dengan faktor ekonomi sebagai salah satu penyebab utama. Penelitian ini menjadi penting karena kajian mengenai perencanaan keuangan syariah pada pasangan muda masih terbatas, padahal penerapannya berpotensi meningkatkan ketahanan rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis karakteristik pasangan muda di Jawa Barat dalam pelaksanaan perencanaan keuangan syariah untuk keluarga; dan (2) menguji pengaruh literasi keuangan syariah, religiusitas, dan persepsi pendapatan terhadap intensi serta pelaksanaan perencanaan keuangan syariah. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis deskriptif dan Partial Least Squares–Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki kesadaran finansial yang baik, tercermin dari kepemilikan tabungan darurat. Pola prioritas pengelolaan keuangan responden dalam konsep Charity, Investment, Debt, dan Consumption (CDIC), menunjukkan responden memprioritaskan amal sebagai prioritas utama, diikuti investasi, kemudian pelunasan utang, dan konsumsi sebagai prioritas terakhir. Persepsi pendapatan memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap perencanaan keuangan syariah melalui mediasi niat (intensi) dibandingkan pengaruh langsungnya. Temuan ini merekomendasikan penguatan literasi keuangan syariah melalui program edukasi berbasis komunitas, integrasi materi dalam pembinaan pra-nikah, dan pemanfaatan media digital untuk memperkuat stabilitas ekonomi keluarga dan menekan angka perceraian akibat masalah ekonomi.

West Java Province ranks highest in divorce rates in Indonesia, with economic factors being one of the main causes. This study is significant as research on Islamic financial planning among young couples remains limited, despite its potential to enhance household resilience. The objectives of this study are: (1) to analyze the characteristics of young couples in West Java in implementing Islamic financial planning for their families; and (2) to examine the influence of Islamic financial literacy, religiosity, and income perception on the intention and implementation of Islamic financial planning. The research employs a quantitative approach using descriptive analysis and Partial Least Squares–Structural Equation Modeling (PLS-SEM). The findings reveal that the majority of respondents demonstrate good financial awareness, as indicated by their possession of emergency savings. The respondents’ financial management priorities, based on the Charity, Investment, Debt, and Consumption (CIDC) framework, place charity as the highest priority, followed by investment, debt repayment, and consumption as the last priority. Income perception exerts a stronger influence on Islamic financial planning through the mediation of intention than through its direct effect. These findings recommend strengthening Islamic financial literacy through community-based educational programs, integrating related materials into pre-marital counseling, and leveraging digital media to enhance family economic stability and reduce divorce rates caused by economic issues.