Hubungan Konsumsi Junk Food, Kualitas Tidur, dan Tingkat Stres dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Mahasiswa Rantau

Abstract

Gangguan siklus menstruasi adalah ketidaknormalan yang dialami oleh wanita selama siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan konsumsi junk food, kualitas tidur, dan tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswa rantau. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study dengan subjek sebanyak 56 mahasiswi rantau IPB University. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling. Sebagian besar subjek memiliki usia menarche yang tergolong normal (85,7%) dengan rata-rata usia menarche yakni 12,8±1,4 tahun. Sebaran subjek menunjukkan 41,1% mengalami polimenorea, 44,6% mengalami oligomenorea, dan 14,3% mengalami amenorea sekunder. Rata-rata frekuensi konsumsi junk food yaitu 28 kali/minggu dengan sebaran yang merata antara kelompok yang jarang mengonsumsi dan sering mengonsumsi. sebagian besar subjek mengalami kualitas tidur yang buruk (73,2%). Sementara pada variabel tingkat stres, sebagian besar subjek mengalami stres sedang (32,1%) dan berat (26,8%). Berdasarkan hasil analisis tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi junk food dengan gangguan siklus menstruasi (p>0,05) kecuali pada variabel kontribusi protein dan karbohidrat (p<0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan gangguan siklus menstruasi (p>0,05). Terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dengan gangguan siklus menstruasi (0<0,05).

Menstrual cycle disorders are abnormalities experienced by women during their menstrual cycle. This study aims to analyze the relationship between junk food consumption, sleep quality, and stress levels with menstrual cycle disorders in out of-town students. The research design used in this study was a cross-sectional study with 56 out-of-town students from IPB University as subjects. The sample was selected using a purposive sampling method. Most subjects had a normal menarche age (85.7%) with an average menarche age of 12.8±1.4 years. The distribution of subjects showed that 41.1% experienced polymenorrhea, 44.6% experienced oligomenorrhea, and 14.3% experienced secondary amenorrhea. The average frequency of junk food consumption was 28 times/week with an even distribution between the infrequent and frequent consumption groups. Most subjects experienced poor sleep quality (73.2%). Meanwhile, regarding the stress level variable, most subjects experienced moderate (32.1%) and severe (26.8%) stress. 4 Based on the analysis results, no significant association was found between junk food consumption and menstrual cycle disorders (p>0.05), except for the contribution of protein and carbohydrates (p<0.05). There was a significant association between stress levels and menstrual cycle disorders (p<0.05).