Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169903Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Saharjo, Bambang Hero | |
| dc.contributor.advisor | Nurhayati, Ati Dwi | |
| dc.contributor.author | Bakara, Teguh | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-20T06:50:55Z | |
| dc.date.available | 2025-08-20T06:50:55Z | |
| dc.date.issued | 2025 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169903 | |
| dc.description.abstract | Kebakaran hutan dan lahan telah menjadi permasalahan nasional dan internasional yang memberikan berbagai dampak negatif dan mengakibatkan kerusakan lingkungan yang menimbukan kerugian ekologi, ekonomi, sosial budaya dan politik. Kebakaran hutan dan lahan dapat disebabkan oleh faktor alam dan manusia, dengan beberapa faktor pendukung lainnya seperti cuaca dan jenis tanah. Namun, mayoritas penyebab kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yaitu oleh faktor manusia. Kebakaran hutan dan lahan setiap tahun terjadi di Kabupaten Bengkalis yang ditandai dengan titik panas (hotspot) dan areal terbakar (burned area). Salah satu upaya untuk memitigasi kejadian ini adalah dengan memetakan kawasan yang rawan terhadap kebakaran. Metode untuk memetakan tingkat kerawanan kebakaran hutan dan lahan adalah scoring berdasarkan Perka BNPB No 2 Tahun 2012 dengan tiga indikator yaitu curah hujan, jenis tanah, dan tutupan lahan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis titik panas (hotspot), luas areal terbakar (burned area), dan wilayah Kabupaten Bengkalis berada pada kelas rawan tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukkan jumlah titik panas pada 2019 dan 2023 di Kabupaten Bengkalis adalah 1.703 titik dan tahun 2019 memiliki titik panas terbanyak yaitu 1060 titik. Kecamatan dengan jumlah hotspot tertinggi pada tahun 2019 adalah Kecamatan Rupat dengan 381 titik dan pada 2023 adalah Kecamatan Talang Muandau dengan 143 titik. Luas areal terbakar pada tahun 2019 tercatat sebesar 13.496,49 hektar, lebih luas dibandingkan tahun 2023. Tahun 2019 Kecamatan Rupat tercatat sebagai wilayah dengan luas burned area terbesar, sedangkan pada tahun 2023 adalah Kecamatan Talang Muandau. Berdasarkan jenis tutupan lahan burned area terbesar pada 2019 adalah pertanian kering campuran 4.010,52 ha atau 29,72 %, sedangkan pada 2023 adalah belukar rawa yaitu 980,95 ha (58,24%). Pada tahun 2019 mayoritas wilayah Kabupaten Bengkalis termasuk dalam kategori kerawanan tinggi, yaitu 53,09%. Sedangkan persentase luasan tingkat rawan karhutla kategori sedang yaitu 42,33% dan tingkat rawan rendah 4,58%. Pada tahun 2023 mayoritas wilayah Kabupaten Bengkalis berada pada tingkat kerawanan tinggi yaitu 474.979,35 ha atau 54,98%. Sedangkan persentase luasan tingkat rawan karhutla kategori sedang yaitu 39,54 % dan tingkat rawan rendah 5,48%. Mayoritas persebaran burned area pada daerah rawan kebakaran pada tahun 2019 dan 2023 tertinggi berada pada klasifikasi bahaya tinggi mencatatkan dengan luas kebakaran sebesar 7.937,93 ha pada 2019, sementara pada tahun 2023 tercatat seluas 890,37 ha. | |
| dc.description.abstract | Forest and land fires have become both national and international issues, causing various negative impacts. These fires result in environmental damage that leads to ecological, economic, sociocultural, and political losses. Forest and land fires can be resulted from both natural and human factors, with additional contributing factors such as weather and soil type. However, the majority of forest and land fires in Indonesia are caused by human activities. Forest and land fires occur annually in Bengkalis Regency, marked by the presence of hotspots and burned areas. One of the efforts to mitigate these incidents is by mapping areas that are prone to fires. The method used to map the vulnerability level of forest and land fires is scoring based on BNPB Regulation No. 2 of 2012, which uses three indicators: rainfall, soil type, and land cover. The objective of this study is to analyze hotspots, the extent of burned areas, and the classification vulnerability level of Bengkalis Regency into high, medium, and low vulnerability classes. The research results show that the number of hotspots in Bengkalis Regency in 2019 and 2023 was 1,703, with 2019 having the most hotspots at 1,060. The subdistrict with the highest number of hotspots in 2019 was Rupat Subdistrict with 381 hotspots, and in 2023 it was Talang Muandau Subdistrict with 143 hotspots. The burned area in 2019 was recorded at 13,496.49 hectares, which was larger than in 2023. In 2019, Rupat District was recorded as the area with the largest burned area, while in 2023 it was Talang Muandau District. Based on land cover type, the largest burned area in 2019 was mixed dry farming at 4,010.52 ha, or 29.72%, while in 2023 it was swamp forest at 980.95 ha (58.24%). In 2019, the majority of Bengkalis Regency was classified as high risk, at 53.09%. The percentage of moderate-risk areas was 42.33%, and low-risk areas accounted for 4.58%. In 2023, the majority of Bengkalis Regency was classified as high risk, covering 474,979.35 ha, or 54.98%. The percentage of land area classified as moderate risk was 39.54%, and low risk was 5.48%. The majority of burned areas in fire-prone regions in 2019 and 2023 were classified as high risk, with a total burned area of 7,937.93 hectares in 2019 and 890.37 hectares in 2023. | |
| dc.description.sponsorship | ||
| dc.language.iso | id | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau | id |
| dc.title.alternative | FOREST AND LAND FIRE VULNERABILITY LEVELS IN BENGKALIS REGENCY, RIAU PROVINCE | |
| dc.type | Tesis | |
| dc.subject.keyword | curah hujan | id |
| dc.subject.keyword | gambut | id |
| dc.subject.keyword | kebakaran hutan dan lahan | id |
| dc.subject.keyword | Tutupan Lahan | id |
| Appears in Collections: | MT - Forestry | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_E4501241027_b35819d57f4e4eb8b387c9d660ce5258.pdf | Cover | 1.77 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_E4501241027_aace59074e7d44338994d6741ba4955f.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.41 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_E4501241027_73c85004e98c4f4c95dcf0ec095d9796.pdf Restricted Access | Lampiran | 535.24 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.