Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169896| Title: | Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit dengan Kombinasi Pupuk Anorganik dan Pupuk Hayati pada Umur 11 Tahun |
| Other Titles: | Increasing Oil Palm Productivity with a Combination of Inorganic Fertilizer and Biofertilizer at the Age of 11 Year |
| Authors: | Supijatno Sudradjat Irawan, Riko |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan komoditas strategis nasional yang berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Namun, produktivitas di perkebunan rakyat masih rendah sehingga diperlukan intervensi agronomis, salah satunya melalui pemupukan terpadu kombinasi pupuk NPK majemuk dan pupuk hayati berbasis mikroba fungsional. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas kombinasi tersebut terhadap ketersediaan hara tanah, populasi mikroba, pertumbuhan, dan produktivitas kelapa sawit umur sebelas tahun. Penelitian dilakukan di Kebun Pendidikan Kelapa Sawit IPB Jonggol menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dua faktor, yaitu dosis pupuk NPK (M0 = 0, M1 = 3.1, M2 = 6.2, M3 = 9.3 kg/pohon/tahun) dan pupuk hayati (H0 = 0, H1 = 0.25, H2 = 0.5, H3 = 1 kg/pohon/tahun), masing-masing diulang tiga kali. Parameter yang diamati meliputi jumlah pelepah, kadar hara daun, SPAD, jumlah dan bobot tandan, produktivitas, serta neraca hara dan populasi mikroba (Azospirillum, Aspergillus, dan Azotobacter). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan DMRT pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi pupuk NPK dosis tinggi (M3 = 9,3 kg) dan pupuk hayati dosis maksimum (H3 = 1 kg) secara individu memberikan pengaruh signifikan terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil. Perlakuan tersebut meningkatkan jumlah tandan hingga 1,86 tandan/pohon/bulan dan bobot tandan mencapai 25,8 kg, dengan produktivitas tertinggi sebesar 23,3 ton/ha/tahun. Pemupukan juga meningkatkan kandungan NPK tanah serta populasi mikroba tanah. Efisiensi pemupukan tertinggi dicapai pada kalium (57,5%), diikuti nitrogen (29,5%), sedangkan fosfor hanya (11,5%) karena fiksasi oleh Al dan Fe tanah masam. Pupuk hayati terbukti menjaga stabilitas sex ratio selama periode stres air, menunjukkan peningkatan ketahanan fisiologis tanaman. Interaksi mikroba tanah mampu meningkatkan efisiensi serapan hara, memperbaiki struktur dan biologi tanah, serta menurunkan kehilangan hara. Dengan demikian, penerapan kombinasi pupuk majemuk dan hayati dapat dijadikan strategi pemupukan yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan dalam sistem budidaya kelapa sawit di lahan tropis. Rekomendasi dari hasil penelitian ini adalah penggunaan dosis maksimum dari kedua jenis pupuk untuk mencapai produktivitas optimal tanpa mengorbankan kualitas lingkungan tanah. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169896 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_A2502231034_113a9dbbe6b6466ea17ee285ca8e35f6.pdf | Cover | 531.3 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_A2502231034_f2cdc3a25def41709a8c5b8ecffcf81b.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_A2502231034_b03e2914e49345e193e1841258ab1c02.pdf Restricted Access | Lampiran | 1.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.