Studi kasus Psittacosis pada burung paruh bengkok di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII)

Abstract

Burung paruh bengkok (psittaciformes) merupakan keluarga burung yang memiliki bentuk khas paruh atas melengkung ke bawah seperti pengait. Berbagai jenis burung paruh bengkok seperti: Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphurea), Kakatua Raja (Probosciger aterrimus), dan Nuri Bayan (Eclectus roratus) merupakan burung endemik Indonesia yang keberadaanya di alam liar makin sedikit. Upaya konservasi secara ex-situ merupakan salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan populasi burung dari kepunahan. Penelitian ini bertujuan untuk screening bakteri C. psittaci penyebab Psittacosis, yang dapat menginfeksi burung dan bersifat zoonosis pada burung paruh bengkok di taman burung, Taman Mini Indonesia Indah. Tahap awal dilakukan ekstraksi DNA sampel swab kloaka dan selanjutnya dilakukan screening menggunakan housekeeping gen 16S rRNA untuk mengetahui kualitas hasil ekstraksi. Screening bakteri C. psittaci menggunakan primer C. psittaci forward 5-CGTGGATGAGGCATGCAA GTCGA-3 reverse 5-ATCTCTCAATCCGCCT AGACGTCA-3 dengan amplikon 269 bp, hasil yang didapati positif dilanjutkan dengan pemeriksaan sequencing. Hasil analisa menunjukkan 1 sampel burung Betet Kelapa (Tanygnathus megalorynchos) positif C. psittaci dari total 72 sampel (1,38%). Karakteristik genetik sampel positif C. psittaci identik 99,9% dengan clade 6BC yang merupakan salah satu strain C. psittaci sangat virulen pada burung dan manusia. Hasil penelitian ini merupakan laporan pertama kasus infeksi C. psittaci pada burung paruh bengkok di TMII.