Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Anak Usia 6–59 Bulan di Papua Tengah

Abstract

Indonesia merupakan negara berkembang dengan permasalahan gizi yang cukup kompleks, salah satunya stunting. Stunting adalah keadaan kurang gizi pada anak yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, dan umumnya terjadi pada usia 0–5 tahun. Banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stunting, faktor tersebut terbagi menjadi dua, yaitu faktor langsung dan faktor tidak langsung. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 6–59 bulan di Papua Tengah. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study berdasarkan data sekunder SKI 2023 yang melibatkan 769 subjek berusia 6–59 bulan di Papua Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting di Papua Tengah diantaranya jenis sarana air untuk minum (p=<0,001), kepemilikan jamban (p=0,033), dan kepemilikan jaminan kesehatan (p=<0,001). Namun, tidak terdapat hubungan antara usia, jenis kelamin, BBLR, pendidikan ibu, pendidikan ayah, pekerjaan ibu, pekerjaan ayah, praktik pemberian kolostrum, praktik pemberian ASI eksklusif, praktik pemberian MP-ASI, pemanfaatan buku KIA, praktik imunisasi dasar, kejadian diare, dan kejadian ISPA dengan kejadian stunting (p-value > 0,05).

Indonesia is a developing country with complex nutritional problems, one of which is stunting. Stunting is a state of malnutrition in children that causes stunted growth, and generally occurs at the age of 0–5 years. Many factors can cause stunting, these factors are divided into two, namely direct factors and indirect factors. The purpose of this study was to determine the factors associated with the incidence of stunting in children aged 6–59 months in Central Papua. This study used a cross-sectional study design based on secondary data from SKI 2023 involving 769 subjects aged 6–59 months in Central Papua. The results showed that factors associated with the incidence of stunting in Central Papua included type of water supply for drinking (p=<0.001), ownership of a toilet (p=0.033), and ownership of health insurance (p=<0.001). However, there was no association between age, gender, LBW, mother's education, father's education, mother's occupation, father's occupation, colostrum feeding practices, exclusive breastfeeding practices, complementary feeding practices, MCH book utilization, basic immunization practices, diarrhea incidence, and ARI incidence with stunting (p-value > 0.05).