Optimalisasi Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Beban Kerja Fisik Pada Operator Finish Good Warehouse Di Pt. Omron

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan jumlah tenaga kerja berdasarkan beban kerja fisik pada operator warehouse finish good di PT. OMRON. Beban kerja fisik diukur menggunakan metode step test dan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa operator pada shift pagi, khususnya subjek GA dan TH, mengalami beban kerja fisik yang berat, dengan total skor masing-masing 42 dan 41, yang tercermin dalam konsumsi energi tinggi, yaitu 1,769 kkal/menit dan 1,665 kkal/menit. Penambahan satu operator terbukti efektif menurunkan beban kerja menjadi 28, yang tergolong ringan, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif. Selain itu, implementasi postur tubuh yang benar melalui one point lesson (OPL) dapat mengurangi kelelahan fisik dan meningkatkan produktivitas operator. Estimasi anggaran untuk penambahan operator pada shift pagi adalah sebesar Rp 9.934.200, dengan potensi penghematan biaya tahunan mencapai Rp 43.623.800. Hasil penelitian ini dapat membantu operator mengurangi kelelahan fisik dan meningkatkan efisiensi perusahaan pada operasional warehouse

This study aims to optimize the number of workers based on the physical workload of finish good warehouse operators at PT. OMRON. The physical workload was measured using the step test method and questionnaires. The results showed that operators on the morning shift, particularly subjects GA and TH, experienced heavy physical workloads, with total scores of 42 and 41, respectively, which reflected high energy consumption, namely 1.769 kcal/min and 1.665 kcal/min. Adding one operator was proven to be effective in reducing the workload to 28, which is categorized as light, while also creating a healthier and more productive work environment. Additionally, implementing correct posture through one point lesson (OPL) can reduce physical fatigue and improve operator productivity. The estimated cost for adding one operator on the morning shift is Rp 9,934,200, with the potential for annual cost savings of Rp 43,623,800. The results of this study can help operators reduce physical fatigue and improve operational efficiency in the warehouse.