Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16977
Title: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Petani Dalam Pengambilan Keputusan Penggunaan Lahan Di Oaerah Penyangga Taman Nasional Gunung Geoe Pangrango (Studi Kasus Petani Di Oesa Nangetllng. Kecamatan Cicurug. Kabupaten Sukabumi. Dan Di Oesa Sukagalih, Kacamabln Mepmendung, Kabupaten Bogor)
Authors: Susanti, Neneng
Issue Date: 2003
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Daerah penyangga adalah wilayah yang berada di luar kawasan konservasi baik sebagai kawasan huta1 lain. tanah negara bebas maupun tanah yang dibebani hak yang diperlukan dan mampu menyangga keutuhan kawasan konservasi. Pengelolaan alas daerah penyangga tetap berads ditangan yang berhak. Sedangkan ~ra pengek>laan harus mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam peraturen perundangan (UU NO.5 1990). Ketenluan- ketentuan tersebut tertera dalam PP No. 68 pasal 56 ayat 2, yaitu secara ekologis berpengaruh baik. baik dari dalsm maupun dan luar kawasan konservasi, sarta mampu menangkal segaia macam gangguan baik dari dalam maupun dari luar kawasan konservasi. Penduduk sekita" daerah penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebagian besar bercocok tanam, dan pada umumnya mereka mengusahakan janis tanaman semusim. Secara ekologis tanaman semusim in; tidak bagus untuk dibudidayakan di daerah penyangga TNGP, karena dapat menimbulkan dampak negatif terhadap hidrologi wilayah yaitu erosi dan aliran permukaan. Kondisi topografi desa-desa daerah penyangga TNGP berada pada ketinggian 450-1680 mdpl serla fisiografi lapalgan yang bervariasi mula; datar sampai bergunung dengan kemiringan iahan agak curam (15-25%).Tanaman semusim juga berdampak negatif tet1ladap keutuhan dan keaslian biodiversitas TNGP, Iunna menjadi sumber kolon; bagi tumbuhan antropogenik dan invasrr, salah satu contohnya adalah gulma (Basuni,2003). Gulma invasif aka'! sangat kompetitif bersaing dengan anakan dari spesies penting dalam kawasan konservasi serta meningkatkan biomassa gulma kering yang dapat membawa kebakaran destruktif (Carrol, 1992). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi petani dalam pengambilan keputusan memilih jenis tanaman yang diusahakan oIeh petsn; di daerah penyangga. Penelitian dilakukan di Desa Nangerang, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, dan Oesa Sukagalih, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogar. Pemilihan desa in; dilakukan secara purposive (seng.aia) berdasarkan pertimbangan bahwa Oesa N~ngerang dan Sukagalih merupakan desa yang mayoritas penduduknya bermaIa pencaharian se~i petani, selain itu kedua desa ini berbatasan dengan Taman Nasional Gunung Gecle Pangrango. Penelitian m.akukan seIama dua bulan yaitu dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2002. Penelitian diawali dengan survey awal yang dilakukan pada awal bulan Juni. Unit contoh dalam penffiitian ini adalah kepala keluarga yang merupakan petani yang mempunyai kewenangan dalam pengambilan keputusan, yailu petani penyewa, petani pemilik., dan petani penggarap lahan. Jumlah petani yang diwawancarai di masing-masing desa adalah 30 orang, sehingga jumlah contoh seluruhnya aclalah 60 orang reSponden. Data yang dikumpulkan terdiri dali dala primer dan ~ sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara. Selain itu dilakukan wawancara terbuka untuk mendapatkan informasi yang lebih detail. Data primer terdiri dari data umum kepala keluarga (nama, umur, jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan), data usahatani (Iuas lahan, janis lanaman yang diusahakan, status kepemilikan lahan), data tenlalg poIa pengambilan keputusan penggunaan lahan dan sumberdaya. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur, baik yang bersifat data pokok maupun data penunjang. data sekunder terdiri dari keadaan umum lokasi penelitian (meliputi letak., keadaan fisik lingkungan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat), data umum penduduk (jumlah penduduk, struldur umur, tingkat pendidikan masyarakat dan mata pencaharian), dan data potensi !ahan. Data yang diperoleh disusun dalam tabel frekuensi dan dianalisis secara deskrlptif. Proses penafsiran dilakukan berdasarkan alasan pengambilan keputusan, serta diperkaya oleh hasil wawancara terbuka dan hasH observas! Iapangan Jenis tanaman yang diusahakan oleh petani di Desa Nangerang sebagian besar merupakan jenis tanaman semusim yaitu terdiri dari; jagung, bawang daun, kacang panjang, kacang bunds, singkong, pepaya, dan pisang. Demikian pula hslnya dengan petani di Desa Sukagalih yang pada umumnya menanam janis tanaman musiman, yaitu; wortel, sawi, eeisin, lenca, pokcoy, cabe marah, kal, singkong, dan pisang. Faldor penentu daIam pemilihan jenis tanaman yang diusahakan oleh petsni di Oesa Nangerang dan Desa Sukagalih adalah sama, yaitu: Faldor ketersediaan cash dan kredit, pengetahuan teknik pertanian, hasil kerja, resiko, dan pasar. Namun persentase faldor penentu ini di dua desa penelitian memiliki tingkat persentase yang berheda. Di Oesa Nangerang faldor-faktor tersebut secara berturut-turut adalah : faldor pengetahuan teknik pertanian, faktor hasH kerja dan ketersediaan cash dan k.redit, faktor resiko dan terakhir faktor pasar. Sedangkan petani di Oesa Sukagalih, faldor utama yang mempengaruhi pemilihan jenis tanaman yang diusahakan adalah faldor kelersediaan cash dan kredit, kemudian secara berturut-turul faktor hasil kerja, faktor pengetaluan teknik pertanian, faktor pasar , dan faktor resiko. Dari penelitia'l ini dapat disimpulkan bahwa faldor pengetahuan teknik pertanian yang berdasarkan pada preferensi cultural! tradisi penduduk setempat sebagian besar menjadi pedoman bagi petsni di desa penelitian dalam memitih Jenis tanaman yang diusahakan. Selaln faktor pengetahuan teknik pertanian, alasan yang juga mempengaruhi mereka adalah hasrl yang cepat dapat diperoleh .. Jenis tanaman semusim memiliki waktu par.en yang singkat sehingga petani akan cepat mendapatkan hasil. Faktor ketersediaan cash yang dimiliki serta kemudahan untuk mendapatkan kredit dalam berusaha juga sangat mempenganJhi petani dalam menentukan jenis lana man yang diusahakan. Banyaknya pennintaan terhadap tanaman semusim yang mereka usahakan tersebut serta adanya pasar atau pihak yang menampung dalam menjual hasrl panen tersebut menjadi pertimbangan da/am memilih janis tanaman yang diusahakan. Faktor resiko memang manjadi kendala tethadap keberhasilan usaha mereka, namun berdasarkan kebiasaan dan pengalaman resiko tersebut dapat diminimalkan dan faktor resiko tidak begHu menjadi permasalahan bagi mereka. Karena jen's tanaman yang sebaiknya ditanaml diusahakan di daerah penyangga adalah janis talaman menahun, maka diper1ukan suatu bentuk penyuluhan kepada masyarakat tentang hal tersebut dengan tidak melupakan keuntungan atau mantaat lana man bagi masyarakatl petani Hu sendiri. Faktor keamanan pemilikan lahan tidak muncul dalam pemilihan jenis lanaman semusim karena secara teorits faktor tersebut sangat menentukan pemilihan tanaman semusim maka perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan fokus khusus hanya pada faktor status kepemilikan lahan sebagai faktor penetu pemilihan jenis tanaman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/16977
Appears in Collections:UT - Conservation of Forest and Ecotourism

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E03nsu_abstract.pdf
  Restricted Access
Abstract266.7 kBAdobe PDFView/Open
E03nsu.pdf
  Restricted Access
Full Text1.4 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.