Determinasi Status Perikanan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) Skala Kecil di Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat

Abstract

Sumberdaya ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) merupakan sumberdaya perikanan ekonomis penting yang diperdagangkan di pasar ekspor dan lokal. Volume ekspor ikan kakap merah Indonesia pada tahun 2023 mencapai 5 juta ton dengan nilai mencapai 300 miliar rupiah. Ikan kakap merah merupakan target utama penangkapan oleh nelayan di sekitar Teluk Saleh. Perikanan tangkap ikan kakap merah didominasi oleh perikanan tangkap skala kecil dengan ukuran kapal berkisar antara 1 – 9 gross tonnage (GT). Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh perikanan skala kecil adalah keterbatasan data yang ada sehingga diperlukan metode yang efektif untuk pengkajian stok ikan pada kondisi perikanan tersebut. Penelitian ini menggunkan metode length based spawning potential ratio (LB-SPR) yang memanfaatkan data frekuensi panjang dan metode CMSY yang memanfaatkan data produksi tangkapan serta data CPUE apabila tersedia untuk menganalisis status stok dan tingkat pemanfaatan ikan kakap merah di Teluk Saleh dengan menggunakan metode LB-SPR dan CMSY. Hasil analisis dijadikan sebagai acuan untuk rekomendasi pengelolaan ikan kakap merah di Teluk Saleh. Ikan kakap merah di Teluk Saleh ditangkap oleh tujuh alat tangkap, yaitu rawai dasar, pancing ulur, bagan perahu, panah, jaring insang tetap, pancing tonda, dan dropline. Alat tangkap rawai dasar, pancing ulur, dan bagan perahu merupakan alat tangkap utama pada kegiatan penangkapan ikan kakap merah di Teluk Saleh. Alat tangkap tersebut dioperasikan oleh kapal berukuran 1-10 GT. Hasil analisis parameter life history menunjukan ikan kakap merah di Teluk Saleh memiliki panjang asimtotik (L8) sebesar 85,55 cmTL dengan laju pertumbuhan (K), 0,25 per tahun dan t0 –0,4992. Hasil analisis menunjukan ikan kakap merah di Teluk Saleh memiliki ukuran pertama kali matang gonad (Lm) sebesar 45,37 cmTL serta ukuran pertama kali ikan tertangkap (Lc) antara 47,09 cmTL sampai 58,4 cmTL. Kondisi ini menunjukan bahwa ikan kakap merah di Teluk Saleh telah ditangkap diatas ukuran pertama kali matang gonad setiap tahunnya pada periode 2016 – 2025 (Lc > Lm). Hasil tangkapan ikan kakap merah berdasarkan data sampel (7582 individu), 86% telah ditangkap pada ukuran diatas Lm. Nilai mortalitas alami (M) ikan kakap merah di Teluk Saleh berkisar antara 0,35 sampai 0,56 per tahun dan nilai mortalitas karena penangkapan (F) berkisar antara 0,19 – 0,56 per tahun dengan mortalitas total (Z) berkisar antara 0,75 – 0,91 per tahun. Nilai eksploitasi/tingkat pemanfaatan (E) ikan kakap merah (Lutjanus malabaricus) berkisar antara 0,25 – 0,62 per tahun. Hasil analisis LB-SPR menunjukan ikan kakap merah di Teluk Saleh memiliki nilai SPR 26% pada tahun 2025. Hasil analisis CMSY menunjukan bahwa ikan kakap merah di Teluk Saleh terindikasi telah mengalami tangkap lebih dengan F/FMSY = 1,32. Sementara itu, kondisi biomassanya masih dalam rentang optimal (B/BMSY = 1,05). Kondisi ini apabila tidak dilakukan interferensi ditakutkan akan bergeser ke kondisi overfishing dan over-fished. Berdasarkan hasil analisis LB-SPR dan CMSY dapat disimpulkan bahwa kondisi biomassa stok ikan kakap merah di Teluk Saleh masih dalam kondisi sehat namun tekanan penangkapannya telah melebihi batas optimum dan terdapat indikasi overfishing (F/FMSY > 1). Berdasarkan hasil ini, rekomendasi pengelolaan difokuskan pada optimalisasi kapasitas upaya penangkapan ikan untuk memastikan keberlanjutan, kelangsungan bisnis, dan kesejahteraan nelayan.