Keterkaitan Body Image, Kebiasaan Sarapan, dan Pengetahuan Gizi dengan Status Gizi (IMT/U) Remaja Putri

Abstract

Remaja putri merupakan kelompok populasi yang berada dalam masa transisi fisiologis dan psikososial, yang menjadikannya rentan terhadap permasalahan gizi. Faktor-faktor seperti kebiasaan sarapan, body image, dan tingkat pengetahuan gizi diduga berperan dalam menentukan status gizi kelompok ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kebiasaan sarapan, body image, dan pengetahuan gizi dengan status gizi pada remaja putri. Desain penelitian ini adalah cross sectional terhadap 134 siswi kelas XI di SMA Kosgoro Bogor. Data dikumpulkan pada Desember 2024?Januari 2025 melalui kuesioner, wawancara Food Recall 2x24 jam, dan pengukuran antropometri. Hasil menunjukkan bahwa 76,1% subjek memiliki status gizi normal, 56% memiliki body image negatif, 54% memiliki pengetahuan gizi kategori sedang, dan 67,2% memiliki frekuensi sarapan yang tergolong sering. Terdapat hubungan signifikan positif antara pengetahuan gizi dan kebiasaan sarapan pada remaja (p<0,05). Tidak terdapat hubungan signifikan antara body image dengan kebiasaan sarapan remaja putri (p>0,05). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan sarapan dan status gizi remaja (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa remaja dengan persepsi tubuh yang negatif cenderung lebih sering melewatkan sarapan, sedangkan mereka yang memiliki pengetahuan gizi tinggi cenderung sarapan lebih teratur dan sehat, sehingga peluang memiliki status gizi normal menjadi lebih besar.

Female adolescents are a population group undergoing physiological and psychosocial transitions, making them vulnerable to nutritional problems. Factors such as breakfast habits, body image, and nutrition knowledge are suspected to play a role in determining their nutritional status. This study aims to analyze the relationship between breakfast habits, body image, and nutrition knowledge with the nutritional status of adolescent girls. This research employed a cross-sectional design involving 134 11th-grade female students at Kosgoro Senior High School in Bogor. Data were collected from December 2024 to January 2025 through questionnaires, 2x24-hour food recall interviews, and anthropometric measurements. The results showed that 76.1% of the subjects had normal nutritional status, 56% had a negative body image, 54% had a moderate level of nutrition knowledge, and 67.2% had a frequent breakfast habit. A significant positive relationship was found between nutrition knowledge and breakfast habits among adolescents (p<0.05). No significant relationship was found between body image and breakfast habits (p>0.05), nor between breakfast habits and nutritional status (p>0.05). These findings indicated that adolescents with negative body perception tend to skip breakfast more often, while those with higher nutrition knowledge are more likely to have regular and healthy breakfast habits, thereby increasing their chances of achieving normal nutritional status.