Proyeksi Kekeringan Jangka Panjang di Provinsi Jawa Barat Menggunakan Indeks SPI dan SPEI Berbasis CMIP6

Abstract

Perubahan iklim yang didorong oleh peningkatan emisi gas rumah kaca diperkirakan akan memperburuk kondisi kekeringan di masa depan. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik kekeringan jangka panjang di Provinsi Jawa Barat menggunakan indeks SPI-12 dan SPEI-12 di bawah skenario iklim SSP1-2.6, SSP2-4.5, dan SSP5-8.5. Penelitian ini menggunakan delapan model iklim global (GCM) dari CMIP6 untuk menganalisis proyeksi kekeringan pada tahun 2031–2060. Pendekatan Multi-Model Ensemble (MME) digunakan untuk mengurangi bias dari masing-masing model. Tren proyeksi menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat keparahan kekeringan di semua skenario. Frekuensi kekeringan diproyeksikan menurun di bawah skenario SSP1-2.6 dan SSP5-8.5, sedangkan skenario SSP2-4.5 menunjukkan frekuensi yang relatif sama dengan periode historis. Sebagian besar wilayah Jawa Barat diperkirakan mengalami kekeringan yang lebih panjang, lebih parah, dan lebih intens, terutama di bawah skenario emisi tinggi. Selain itu, nilai SPEI-12 yang relatif lebih tinggi dibandingkan SPI-12 mengindikasikan pengaruh peningkatan suhu dalam memperburuk kondisi kekeringan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menyusun kebijakan dalam merancang strategi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, terutama untuk mengatasi dampak kekeringan terhadap sumber daya air di sektor pertanian.

Climate change, driven by increased greenhouse gas emissions, is expected to exacerbate drought conditions in the future. This study aims to analyze long-term drought characteristics in West Java Province using the SPI-12 and SPEI-12 indices under the climate scenarios SSP1-2.6, SSP2-4.5, and SSP5-8.5. This study utilizes eight global climate models (GCM) from CMIP6 to analyze drought projections for the period 2031–2060. The Multi-Model Ensemble (MME) approach is applied to reduce the bias of each model. The projected trend shows a significant increase in drought severity across all scenarios. Drought frequency is projected to decrease under SSP1-2.6 and SSP5-8.5 scenarios, while SSP2-4.5 scenarios show relatively similar frequency to the historical period. Most areas of West Java are expected to experience longer, more severe, and more intense droughts, particularly under the high-emission scenario. In addition, the more extreme SPEI-12 values relative to SPI-12 highlight the influence of increasing temperatures in exacerbating drought conditions. This study is expected to be a reference for policymakers in designing climate change adaptation and mitigation strategies, especially to address the impact of drought on water resources in the agricultural sector.