Pematangan Gonad Ikan Botia Chromobotia macracanthus Asal Sumatera dan Kalimantan menggunakan Hormon PMSG dan Antidopamin

Abstract

Ikan botia Chromobotia macracanthus adalah ikan hias endemik perairan Sumatera dan Kalimantan dengan memiliki volume produksi mengalami penurunan dari 19,2 juta ekor menjadi 16,3 juta ekor atau 15,2% pada tahun 2024. Kegiatan proyek akhir ini bertujuan untuk meningkatkan volume produksi dengan pematangan gonad induk ikan botia Chromobotia macracanthus asal Sumatera dan Kalimantan menggunakan hormon pregnant mare serum gonadotropin (PMSG) dan antidopamin. Metode yang digunakan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan induk dari kedua wilayah diberikan enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang dilakukan ialah tanpa pemberian hormon, hormon PMSG dan antidopamin 0,75 ml/kg dan 1 ml/kg. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan induk asal Kalimantan dosis 0,75 ml/kg, yang menghasilkan nilai laju pertumbuhan spesifik (LPS) sebesar 0,30%/hari, tingkat kebuntingan 100%, indeks kematangan gonad (IKG) 12%, fekunditas 13.300 butir, diameter telur 1,18 mm, fertilization rate (FR) 92%, hatching rate (HR) 91%, dan kelangsungan hidup larva (SR) 65%.

Botia fish Chromobotia macracanthus is an ornamental fish endemic to the waters of Sumatra and Kalimantan with a production volume that has decreased from 19.2 million to 16.3 million or 15.2% in 2024. This final project activity aims to increase production volume by maturing the gonads of broodstock fish Chromobotia macracanthus from Sumatra and Kalimantan uses the hormone pregnant mare serum gonadotropin (PMSG) and antidopamine. The method used is a Completely Randomized Design (CRD) with broodstock from both regions given six treatments and three replications. The treatments carried out were without hormone administration, hormones PMSG dan antidopamine 0.75 ml/kg and 1 ml/kg. The results of the activity showed that the best treatment was obtained from the treatment of broodstock from Kalimantan with a dose of 0.75 ml/kg, which resulted in a specific growth rate (SGR) of 0.30%/day, a pregnancy rate of 100%, a gonad maturity index (IKG) of 12%, a fecundity of 13,300 eggs, an egg diameter of 1.18 mm, a fertilization rate (FR) of 92%, a hatching rate (HR) of 91%, and a larval survival rate (SR) of 65%.