Pemanfaatan Fly Bottom ash (FABA) untuk Netralisasi Air Asam Tambang Secara Pasif

Abstract

Kegiatan pertambangan batubara menghasilkan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan, salah satunya berupa air asam tambang yang memiliki pH rendah dan mengandung logam berat. Di sisi lain, limbah padat hasil pembakaran batubara seperti fly ash dan bottom ash (FABA) memiliki karakter basa yang berpotensi digunakan untuk menetralkan air asam tersebut. Pengelolaan pasif dinilai lebih ekonomis dan ramah lingkungan dibandingkan pengolahan aktif, sehingga perlu dikembangkan metode pemanfaatan FABA dalam sistem pasif sebagai solusi pengolahan air asam tambang. Penelitian ini bertujuan merancang sistem peningkatan pH dan penurunan kandungan logam berat pada air asam tambang menggunakan formulasi balok FABA tenggelam dan mengapung pada sistem pasif. Metode penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan sistem batch dalam skala laboratorium selama 16 hari untuk media balok FABA tenggelam dan 5 hari untuk sistem mengapung. Parameter yang dianalisis meliputi pH air, kadar logam berat, serta perubahan unsur pada FABA tenggelam maupun mengapung menggunakan analisis micro X-ray fluorescence. Uji statistik ANOVA digunakan untuk menilai signifikansi pengaruh perlakuan terhadap peningkatan pH dan penurunan logam. Serta analisis cost and benefit untuk aspek pemanfaatan dari segi ekonomi. Hasil menunjukkan bahwa sistem vertikal dengan formulasi FABA:semen 85:15 paling efektif, dengan pH akhir mencapai 7,71 dan penurunan kadar besi sebesar 91,93%. Sistem horizontal juga efektif dengan pH 7,31. Kedua sistem menunjukkan perbedaan signifikan berdasarkan uji ANOVA. Sistem mengapung menunjukkan peningkatan pH hingga 7,25 dalam waktu 5 hari, namun tidak menunjukkan perbedaan signifikan antar variasi perlakuan secara statistik. Hasil micro X-ray fluorescence menunjukkan redistribusi unsur basa seperti kalsium dan magnesium serta penurunan unsur logam berat seperti besi dan mangan. Aspek komaparasi pengehematan kapur dan FABA, pemanfaatan FABA menunjukkan efisiensi biaya yang tinggi karena menggunakan limbah yang mudah didapat dan murah dengan jumlah yang melimpah, serta tidak memerlukan teknologi pengolahan yang kompleks. Nilai ekonomis bertambah melalui pengurangan biaya pengelolaan limbah FABA dan pengolahan air asam tambang, sekaligus memberikan manfaat lingkungan melalui perbaikan kualitas air. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan ini berpotensi diterapkan pada skala lebih luas dan menjadi solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah pertambangan. Temuan dari penelitian ini memperkuat bahwa FABA, baik dalam bentuk balok maupun media terapung, dapat dimanfaatkan sebagai alternatif material fungsional dalam sistem pasif yang efektif dan ekonomis untuk netralisasi air asam tambang. Strategi tersebut juga dipandang mendukung konsep ekonomi sirkular melalui pemanfaatan limbah industri sebagai solusi lingkungan yang berkelanjutan.