Perencanaan Ekowisata Capung di Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol

Abstract

Minimnya data keanekaragaman capung di PPKAB menjadi dasar perencanaan program ekowisata berbasis keanekaragaman hayati. PPKAB berpotensi dikembangkan sebagai ekowisata edukatif dengan memanfaatkan capung sebagai bioindikator lingkungan dan penanda kualitas habitat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi keanekaragaman capung, merancang program ekowisata, dan menghasilkan buku saku edukatif. Penelitian dilakukan pada Januari–Februari 2025 di kawasan PPKAB menggunakan metode jelajah dan transek, serta analisis indeks Shannon-Wiener, Pielou, dan dominansi. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan beberapa jenis capung dari subordo Anisoptera dan Zygoptera yang tersebar di enam tipe habitat, termasuk habitat terbuka, lembab, dan berkanopi. Anisoptera mendominasi habitat terbuka, sedangkan Zygoptera umum pada habitat lembab dan berkanopi. Tingginya keanekaragaman jenis mencerminkan kualitas lingkungan yang baik. Hasil ini mendukung pemanfaatan capung sebagai daya tarik wisata edukatif berbasis interpretasi dan empat konsep tematik.

The limited data on dragonfly diversity in the PPKAB serves as the basis for planning a biodiversity-based ecotourism program. PPKAB has the potential to be developed as an educational ecotourism destination by utilizing dragonflies as environmental bioindicators and habitat quality markers. This study aims to identify dragonfly diversity, design an ecotourism program, and produce an educational pocketbook. The study was conducted in January–February 2025 in the PPKAB area using exploration and transect methods, as well as Shannon-Wiener, Pielou, and dominance index analyses. The results showed the presence of several dragonfly species from the Anisoptera and Zygoptera suborders spread across six habitat types, including open, humid, and canopied habitats. Anisoptera dominate open habitats, while Zygoptera are common in humid and canopied habitats. The high species diversity reflects good environmental quality. These results support the use of dragonflies as an educational tourism attraction based on interpretation and four thematic concepts.