Analisis Bahaya Kekeringan Terhadap Produktivitas Padi Menggunakan Climatic Impact-driver dan Extreme Indices IPCC AR6

Abstract

Sektor pertanian berkontribusi peran terbesar untuk membangun tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) untuk menghadapi kelaparan dan mengatasi ketahanan pangan di masa depan. Indonesia sebagai negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian bagi perkembangan ekonomi negara sehingga potensi penurunan produktivitas padi di Indonesia selama kekeringan menjadi hal yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah berpotensi mengalami bahaya kekeringan pada produktivitas padi di masa depan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan indeks iklim esktrem yang berfokus pada SPI3, SPI6, dan TXx sebagai indikator bahaya dengan data proyeksi SSP2-4.5 dan SSP5-8.5 CMIP6 sebagai gambaran di masa depan. Analisis bahaya dilakukan di periode pertengahan abad tahun 2041-2070 dan periode akhir abad tahun 2071-2100. Sebaran bahaya di Indonesia pada periode pertegahan abad sebagian besar mengalami kekeringan ringan kekeringan sedang periode akhir abad. Korelasi antara tingkat bahaya kekeringan dengan produktivitas padi menunjukkan nilai negatif, setiap kenaikan bahaya kekeringan akan menyebabkan penurunan produktivitas padi. Prakiraan masa tanam padi dari faktor iklim yakni curah hujan dan suhu maksimum dapat dilakukan di bulan-bulan dengan indikasi ‘aman’ pada wilayah tersebut. Strategi dan langkah adaptasi perubahan iklim di antaranya adalah dengan melakukan pergeseran kalender tanam, perubahan pola tanam, efisiensi manajemen pengairan, hingga pergantian varietas tanaman yang lebih tahan kekeringan.