Pengujian Hipotesis Kuznets pada Wilayah Pertanian sebagai Unggulan dan Non-Unggulan di Pulau Jawa

Abstract

Kontribusi pertanian yang tinggi di Pulau Jawa tidak lepas dari peran sektor pertanian sebagai sektor pendukung bagi berbagai sektor lainnya. Oleh karena itu, pembangunan pertanian perlu dilakukan dengan pendekatan wilayah sesuai potensi daerah untuk mengarahkan kebijakan tepat dan meningkatkan pertumbuhan serta pemerataan pendapatan. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi wilayah pertanian unggulan dan non-unggulan di Pulau Jawa menggunakan Location Quotient, serta melakukan pengujian hipotesis Kuznets dan menganalisis determinan ketimpangan pendapatan di masing-masing kelompok wilayah dengan regresi data panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 70 kabupaten/kota sebagai wilayah pertanian unggulan, sedangkan 49 kabupaten/kota lainnya termasuk wilayah non-pertanian unggulan. Hipotesis Kuznets yang berbentuk U-terbalik hanya berlaku pada wilayah non-pertanian unggulan, sementara wilayah pertanian unggulan menunjukkan pola kurva berbentuk U. Variabel yang berpengaruh signifikan terhadap ketimpangan di wilayah pertanian unggulan adalah tingkat kemiskinan, tingkat partisipasi angkatan kerja, dan tingkat pengangguran terbuka, sedangkan di wilayah non-pertanian unggulan variabel signifikan meliputi tingkat pengangguran terbuka dan rata-rata lama sekolah.