Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan dari Limbah Cair Kelapa Sawit

Abstract

Industri kelapa sawit menghasilkan limbah cair yang masih kaya akan bahan organik dan minyak, sehingga, limbah ini dapat mencemari lingkungan, jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara mengatasi limbah ini ialah dengan memanfaatkan bakteri penghasil biosurfaktan sebagai agen bioremediasi. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi dan mengidentifikasi bakteri penghasil biosurfaktan dari limbah cair kelapa sawit. Penelitian diawali dengan isolasi bakteri dari limbah cair kelapa sawit, penapisan isolat berdasarkan aktivitas biosurfaktan, karakterisasi isolat potensial, ekstraksi dan uji ekstrak kasar biosurfaktan, serta identifikasi molekuler isolat potensial. Sebanyak 17 isolat bakteri berhasil diisolasi dan menunjukkan aktivitas hemolisis yang negatif. Sebanyak 12 isolat positif menghasilkan biosurfaktan berdasarkan uji oil displacement dan drop collapse. Isolat SLP1.5 dan SLP2.2 menghasilkan zona sebar minyak terbesar pada uji oil displacement. Kedua isolat merupakan bakteri Gram positif berbentuk basil. Sebanyak ±0,08 g/L ekstrak kasar biosurfaktan diperoleh dari isolat SLP2.2. Rata-rata indeks emulsifikasi ekstrak SLP2.2 sebesar 36,93±0,57%; nilai ini cukup signifikan dan menunjukkan potensi dalam produksi senyawa biosurfaktan yang baik. Hasil identifikasi molekuler menunjukkan SLP2.2 memiliki kemiripan dengan Cytobacillus kochii. Penelitian ini menunjukkan potensi aplikasi bakteri tersebut untuk bioremediasi lingkungan tercemar bahan organik, khususnya senyawa hidrokarbon, serta membuka peluang pemanfaatan limbah industri kelapa sawit sebagai sumber biosurfaktan ramah lingkungan.

Palm oil industries generate waste that is still rich in organic matter and oil. Thereby, this liquid waste can pollute the environment if not properly managed. One way to address this issue is by utilizing biosurfactant-producing bacteria as bioremediation agents. The purpose of this research was to isolate, characterize, and identify biosurfactant-producing bacteria from palm oil mill effluent. This study was conducted using descriptive and identification methods through general screening using oil displacement, drop collapse, and hemolysis assay, morphological characterization, Gram staining tests, extraction, emulsification tests and molecular identification for bacteria with the highest emulsification index value. In this study, 17 isolates were obtained with 2 isolates having the highest oil spreading results (SLP1.5 and SLP2.2). Both isolates showed negative hemolysis activity and were both identified as Gram-positive bacilli. Isolates were then cultivated for biosurfactant production and subsequent extraction. Crude biosurfactant extract was successfully obtained from isolate SLP2.2, with an emulsification index value of 36.93±0.57%. Molecular identification revealed that SLP2.2 is closely related to Cytobacillus kochii. This research demonstrates the potential application of the isolated bacteria for hydrocarbon-contaminated environmental bioremediation, and highlights the opportunity to utilize palm oil industry waste as an eco-friendly biosurfactant source.