Analisis dan Strategi Pemasaran Ikan Hias: Studi Kasus Bursa Ikan Hias Laladon

Abstract

Bursa Ikan Hias Laladon Bogor merupakan sarana pemasaran ikan hias yang memiliki peranan penting dalam meningkatkan penjualan ikan hias di wilayah Bogor. Penjualan ikan hias menurun setelah pandemi covid-19 menyebabkan pedagang ikan hias di lokasi tersebut mengakhiri usahanya. Perlu kajian aspek teknis dan ekonomis untuk menganalisis penurunan penjualan tersebut guna menyusun strategi pemasaran kedepan. Aspek teknis mencakup pengelolaan produk sejak awal kedatangan ikan sampai penjualan ikan ke pembeli, sedangkan aspek ekonomis meliputi profitabilitas, pelanggan, hingga tren dan preferensi pembelian ikan. Tujuan dari studi ini adalah: 1) menganalisis kinerja penjualan ikan hias para pedagang di Bursa Ikan Hias Laladon meliputi profitabilitas, penerimaan serta tren penjualan, dan 2) merumuskan strategi pemasaran yang efektif. Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberi masukan dalam upaya meningkatkan kinerja penjualan dan profitabilitas pedagang ikan hias di lokasi studi. Data primer diperoleh dengan mengikuti seluruh kegiatan pemasaran ikan hias di lokasi studi, melakukan observasi, diskusi dan wawancara dengan pedagang selama satu bulan. Sampel yang diambil sebanyak sembilan orang secara purposive sampling dari 22 orang yang memiliki kios di Bursa Ikan Hias Laladon. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah aspek teknis dan ekonomis kinerja penjualan ikan hias. Aspek teknis meliputi kegiatan displai pengelolaan produk ikan hias mencakup penggunaan wadah, jenis, ukuran, padat tebar, jumlah stok, karakter, sifat, kegiatan pemeliharaan ikan, stock opname dan replenishment persediaan ikan hias, sedangkan aspek ekonomis meliputi kinerja penjualan yaitu profitabilitas dan pelanggan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Korelasi non-parametrik diuji dengan rank Spearman dengan nilai signifikansi 0,05 atau 0,01 mengacu pada arah, nilai dan kriteria hubungan. Analisis strategi pemasaran menggunakan empat metode analisis yaitu analisis korelasi rank Spearman, analisis PEST, analisis Segmentation, Targetting dan Positioning (STP) serta analisis bauran pemasaran 4P meliputi Product, Price, Place dan Promotion untuk meningkatkan peluang menjangkau pelanggan yang terbagi menjadi beragam segmentasi dan target. Kegiatan displai produk yang dilakukan pedagang ikan hias menggunakan akuarium kaca berukuran kecil, sedang dan besar yang dilakukan sekaligus dengan kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan produk. Terdapat 91 jenis ikan yang terbagi kedalam 27 kelompok ikan hias. Pengelolaan produk ikan hias displai menggunakan padat tebar optimal berdasarkan ukuran, sifat dan karakter ikan hias. Alur pengelolaan produk meliputi persiapan wadah, penebaran ikan, pemberian pakan sebanyak 1 kali sehari, kegiatan stock opname dan replenishment persediaan produk. Biaya pemeliharaan ikan mencapai Rp 293.357/bulan mencakup biaya life support, pakan serta obat-obatan. Nilai penerimaan tertinggi mencapai Rp 3,69 juta/bulan dengan nilai keuntungan Rp 2,34 juta/bulan. Tren penjualan ikan adalah kelompok tetra (32,86%), cichlid (15,82%) dan molly (10,73%). Dalam satu bulan,

jumlah kunjungan tertinggi pada hari kerja di waktu sore hari yang didominasi kelompok usia 21-40 tahun. Hasil kinerja penjualan di Bursa Ikan Hias Laladon dinilai telah menurun akan tetapi masih terdapat peluang bagi para pedagang untuk meningkatkan kinerja penjualan dengan memanfaatkan strategi pemasaran. analisis korelasi rank spearman menunjukan variabel kapasitas tampung, jenis ikan, stok ikan dan replenishment (pembelian kembali stok ikan) yang lebih tinggi secara signifikan berkorelasi positif terhadap nilai penjualan ikan per bulan serta penggunaan life support lampu berkorelasi positif dan signifikan terhadap nilai penerimaan dan keuntungan yang didapatkan. Berdasarkan hasil analisis PEST Bursa Ikan Hias Laladon memiliki peluang untuk dapat kembali bersaing pada usaha ini dengan banyaknya kemudahan dan bantuan dari pemerintah serta pelanggan di wilayah Bogor. Hasil analisis STP terdapat 7 segmentasi pelanggan yang terbagi kedalam targetting 2 segmen pelanggan prioritas dan 5 segmen pelanggan potensial yang dapat dijangkau dengan strategi positioning berdasarkan pelanggan prioritas dan potensial. Berdasarkan hasil analisis bauran pemasaran 4P, para pedagang dapat melakukan pengembangan produk, optimalisasi penggunaan fasilitas, memberikan bonus pembelian, mencoba melakukan online selling dan melakukan promosi di lokasi dengan iklan dan event untuk menarik pengunjung. Prioritas strategi pemasaran yang dapat diterapkan adalah meningkatkan kegiatan displai, menarik pengunjung dengan promosi, melakukan online selling, memberikan bonus pembelian dan memberi informasi terkait produk kepada pelanggan.

The Ornamental Fish Trading Center at Laladon, Bogor serves as a key marketing facility that plays an important role in boosting ornamental fish sales in the Bogor region. However, ornamental fish sales declined after the covid-19 pandemic, prompting many traders at the center to cease their businesses. To develop future marketing strategies, a thorough assessment of both technical and economic aspects is required. Technical aspects involve product handling from the initial arrival of fish to their sale to customers, while economic aspects cover profitability, customer profiles, purchasing trends, and preferences. The objectives of this study are: 1) To analyze the sales performance of ornamental fish traders at the Ornamental Fish Trading Center at Laladon, Bogor, in terms of profitability, revenue and sales trends, and 2) To formulate effective marketing strategies. The outcomes of this research are expected to provide recommendations for enhancing the sales performance and profitability of traders operating at the study site. Primary data were collected through observation of all marketing activities at the study site, including one month of field observation, discussions, and interviews with traders. A purposive sample of nine traders was selected from a total of 22 who owned stalls at the Ornamental Fish Trading Center. The parameters observed in this study focused on the technical and economic performance of ornamental fish sales. The technical aspects included product display and handling activities such as the use of containers (e.g., small, medium, and large glass aquariums), fish types, sizes, stocking densities, inventory quantity, behavioral characteristics, maintenance routines, stock-taking, and inventory replenishment. Economic aspects involved sales performance indicators such as profitability and customer engagement. The collected data were analyzed using both qualitative and quantitative descriptive approaches. Non-parametric correlations were tested using Spearman’s rank correlation method with a significance level of 0.05 or 0.01, depending on the strength, direction, and criteria of relationships. Marketing strategy development incorporated four analytical frameworks: Spearman rank correlation analysis, PEST analysis, Segmentation-Targeting-Positioning (STP) analysis and the 4P marketing mix (Product, Price, Place, and Promotion), aiming to identify ways to reach diverse customer segments. Product display activities were conducted using aquariums of various sizes, accompanied by daily product maintenance. A total of 91 ornamental fish species were grouped into 27 categories. Fish were displayed with optimal stocking densities based on size, temperament, and compatibility. The product handling workflow included tank preparation, stocking, once-daily feeding, stock-taking, and replenishment. Maintenance costs were approximately IDR 293,357 per month, covering life support systems, feed, and medication. The highest recorded revenue was IDR 3.69 million per month, with a profit of IDR 2.34 million. The best-selling fish categories were tetras (32.86%), cichlids (15.82%), and mollies (10.73%). The peak visitor traffic occurred on weekday afternoons, dominated by customers aged 21–40.

Although sales performance at the Ornamental Fish Trading Center has declined, opportunities remain for traders to improve sales through strategic marketing. Spearman’s rank analysis revealed that higher display capacity, greater species diversity, more consistent inventory levels, and frequent restocking were significantly and positively correlated with monthly sales. Moreover, the use of lighting as part of the life support system was significantly correlated with revenue and profit. The PEST analysis indicates that the center has the potential to regain competitiveness, aided by government support and a stable customer base in the Bogor area. STP analysis identified seven customer segments, including two priority target segments and five potential segments, all of which can be addressed through well-planned positioning strategies. Based on the 4P marketing mix, traders are encouraged to innovate their products, maximize the use of facilities, offer purchase incentives, expand into online sales, and conduct on-site promotions and events to increase customer visits. Priority strategies include enhancing display quality, engaging customers through promotions, adopting online selling channels, offering purchase bonuses, and providing product information to consumers.