Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169281Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Juanda, Bambang | - |
| dc.contributor.advisor | Rustiadi, Ernan | - |
| dc.contributor.advisor | Munibah, Khursatul | - |
| dc.contributor.author | Hikmahtullah, Dian | - |
| dc.date.accessioned | 2025-08-14T14:29:17Z | - |
| dc.date.available | 2025-08-14T14:29:17Z | - |
| dc.date.issued | 2025 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169281 | - |
| dc.description.abstract | Pembangunan ekonomi memerlukan dukungan infrastruktur strategis, khususnya dalam konteks negara kepulauan seperti Indonesia. Transportasi udara memainkan peran penting dalam meningkatkan konektivitas antarwilayah, mempercepat mobilitas orang dan barang, serta mendorong pertumbuhan sektor-sektor utama seperti pariwisata dan perdagangan. Meskipun berbagai studi sebelumnya menunjukkan hubungan yang beragam antara keberadaan bandar udara dan pembangunan wilayah, banyak di antaranya belum mempertimbangkan dimensi spasial yang turut memengaruhi hubungan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat konektivitas udara antarprovinsi di Indonesia, mengidentifikasi keberadaan dependensi spasial antara aktivitas bandar udara dan pembangunan ekonomi, serta menilai secara empiris dampak ekonomi langsung, tidak langsung (spillover), dan total dari aktivitas bandar udara terhadap pertumbuhan ekonomi provinsi. Analisis dilakukan pada provinsi-provinsi dengan bandar udara pengumpul, yakni yang melayani =500.000 penumpang domestik per tahun, selama periode 2010–2022, khususnya pada rute penerbangan yang melayani setidaknya 2.000 penumpang per tahun per rute. Ambang batas ini berfungsi sebagai dasar untuk menentukan ada atau tidaknya koneksi antar provinsi tersebut, dimana setidaknya satu penerbangan mingguan antara provinsi-provinsi. Pendekatan analisis jaringan digunakan untuk mengukur indeks konektivitas udara berdasarkan beberapa ukuran sentralitas seperti derajat, kedekatan, eigenvektor, serta sentralitas kedekatan berbobot termodifikasi berdasarkan arus penumpang. Dependensi spasial dianalisis dengan Indeks Moran Global dan Lokal. Inti dari analisis ini adalah penerapan model Simultan Spasial Durbin (SSDM) berbasis data panel, yang mampu menangkap hubungan timbal balik (two-way causality) antara aktivitas bandar udara dan pembangunan ekonomi, serta interaksi spasial antarwilayah. Hasil menunjukkan bahwa jaringan konektivitas udara domestik Indonesia bersifat tidak merata, dengan beberapa provinsi seperti DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Bali menempati posisi sentral dalam sistem transportasi udara nasional. Terdapat pola pengelompokan spasial pada kedua variabel utama—aktivitas bandar udara dan pembangunan ekonomi—yang menunjukkan bahwa provinsi cenderung memiliki kinerja serupa dengan provinsi lain yang berdekatan secara geografis atau terhubung dalam jaringan penerbangan. Berdasarkan hasil estimasi Spatial Simultaneous Durbin Model (SSDM) dua persamaan, penelitian ini menemukan bahwa pembangunan ekonomi di Indonesia memiliki keterkaitan spasial yang kuat dan berperan sebagai pendorong utama peningkatan aktivitas transportasi udara. Variabel kepadatan kegiatan ekonomi dan pembentukan modal tetap domestik bruto terbukti memberikan pengaruh positif signifikan terhadap PDRB, sementara variabel pariwisata, hierarki bandara, dan status bandara internasional utama berpengaruh positif signifikan terhadap volume kedatangan penumpang. Analisis juga menunjukkan adanya efek limpahan (spillover) positif dari pertumbuhan ekonomi wilayah tetangga terhadap aktivitas bandara, namun terdapat pula indikasi kompetisi spasial pada beberapa faktor ekonomi yang dapat mengalihkan potensi pertumbuhan antarwilayah. Secara umum, interaksi spasial dan hubungan simultan antarvariabel mengindikasikan bahwa konektivitas udara dan pertumbuhan ekonomi saling terkait, dengan arah pengaruh dominan dari peningkatan kinerja ekonomi menuju peningkatan mobilitas udara. Temuan ini menegaskan pentingnya kebijakan pembangunan dan konektivitas yang terintegrasi lintas wilayah, berbasis pada bukti spasial dan interaksi antarwilayah, guna memaksimalkan efek positif dan meminimalkan ketimpangan antarprovinsi. | - |
| dc.description.sponsorship | Pusbindiklatren Kementerian PPN/Bappenas | - |
| dc.language.iso | id | - |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.title | Analisis Ketergantungan dan Dampak Spasial Aktivitas Bandara dan Pembangunan Ekonomi Provinsi di Indonesia: Studi Data Panel 2010-2022 | id |
| dc.title.alternative | Spatial Dependence and Impact Analysis of Airport Activity and Provincial Economic Development in Indonesia: Evidence from Panel Data, 2010–2022 | - |
| dc.type | Disertasi | - |
| dc.subject.keyword | analisis jaringan | id |
| dc.subject.keyword | dependensi spasial | id |
| dc.subject.keyword | konektivitas udara | id |
| dc.subject.keyword | model simultan spasial durbin | id |
| dc.subject.keyword | spillover ekonomi | id |
| Appears in Collections: | DT - Economic and Management | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_H061190071_9728459964a04c988eb3b24b8b90ba5b.pdf | Cover | 3.04 MB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_H061190071_88f992c47d254756860ff3e91bd98176.pdf Restricted Access | Fulltext | 8.51 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_H061190071_57857247c2f448288792f7a97a67f63d.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.98 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.