Strategi Peningkatan Kinerja Berkelanjutan Perusahaan Berbasis Nilai Agility di PT XYZ

Abstract

Climate change sebagai isu global telah mendorong diskusi dan penelitian mengenai sustainability dan dianggap sebagai faktor baru yang dapat meningkatkan daya saing organisasi. Salah satu cara meningkatkan kinerja perusahaan secara berkelanjutan adalah dengan basis nilai agility. Penelitian ini bertujuan menganalisis persepsi pakar terhadap aktor yang berperan terhadap nilai agility serta merumuskan alternatif strategi peningkatan kinerja perusahaan secara berkelanjutan berbasis nilai agility. Penelitian ini bersumber dari data primer dan sekunder, dan dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2025. Metode yang digunakan yaitu metode Delphi dan AHP. Persepsi pakar terhadap aktor yang berperan terhadap nilai agility adalah empat aktor kunci dengan Bagian Tanaman dan Bagian Teknik dan Pengolahan sebagai aktor yang paling penting. Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor terpenting yaitu focus, aktor terpenting yaitu Bagian Tanaman, tujuan terpenting yaitu profit, dan strategi terpenting yaitu company centric.

Climate change as a global issue has driven discussions and research on sustainability and is considered a new factor in enhancing organizational competitiveness. One approach to improving corporate sustainability performance is by adopting agility-based values. This study aimed to analyze experts’ perceptions of key actors influencing agility and to formulate alternative strategies for improving corporate sustainability performance based on these values. The research used both primary and secondary data and was conducted from February to June 2025. The methods applied were the Delphi method and the Analytic Hierarchy Process (AHP). Experts’ perceptions identified four key actors influencing agility, with the Plantation Division and the Engineering and Processing Division being the most important. The analysis results indicated that the most influential factor was focus, the most important actor was the Plantation Division, the primary objective was profit, and the top-priority strategy was company-centric.