Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169222
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPravitasari, Andrea Emma-
dc.contributor.advisorPanuju, Dyah Retno-
dc.contributor.authorNoor, Muhammad Shiddiq Ilham-
dc.date.accessioned2025-08-14T08:41:31Z-
dc.date.available2025-08-14T08:41:31Z-
dc.date.issued2025-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169222-
dc.description.abstractPenelitian ini mengkaji dampak pembangunan mega infrastruktur terhadap lanskap pertanian di Kabupaten Sumedang, yang berfungsi sebagai laboratorium untuk menganalisis dinamika konversi dan fragmentasi lahan. Tujuannya adalah untuk mengevaluasi bagaimana pengaruh spasial dari berbagai tipe infrastruktur khususnya waduk dan jalan tol yang berevolusi dari waktu ke waktu. Metodologi penelitian ini mengintegrasikan analisis multi-temporal perubahan penggunaan lahan/tutupan lahan menggunakan citra satelit, pemodelan prediktif berbasis Neural Network-Markov Chain, analisis fragmentasi lanskap dengan Principal Component Analysis (PCA), dan evaluasi dampak spasial melalui Geographically Weighted Regression (GWR) pada periode historis (2013-2024) dan prediksi (2024-2038). Hasil utama penelitian mengungkap dua temuan baru. Pertama, teridentifikasi dua mekanisme fragmentasi yang berbeda: "penghapusan lanskap" oleh infrastruktur hidrologis yang bersifat masif, dan "pemecahan lanskap" oleh infrastruktur konektivitas yang bersifat linear. Kedua, dan yang paling krusial, adalah adanya "evolusi dampak", di mana pendorong utama konversi lahan secara fundamental bergeser dari dominasi dampak fisik-kedekatan pada fase konstruksi, menjadi dominasi dampak fungsional-aksesibilitas pada fase operasional jangka panjang. Evolusi ini dibuktikan secara kuantitatif oleh analisis GWR yang menunjukkan pergeseran signifikansi model dari zona sekitar waduk ke koridor jalan tol. Kesimpulannya, dampak infrastruktur adalah sebuah proses dinamis, yang secara fundamental menantang instrumen Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang bersifat statis. Implikasi utamanya adalah perlunya kebijakan tata ruang yang adaptif dan antisipatif, yang mampu membedakan strategi antara zona dampak jenuh dan frontir konversi baru di sekitar simpul aksesibilitas.-
dc.description.sponsorshipnull-
dc.language.isoid-
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleDampak Pembangunan Mega Infrastruktur terhadap Konversi Lahan Pertanian: Studi Kasus di Kabupaten Sumedangid
dc.title.alternativeThe Impact of Mega Infrastructure Development on Agricultural Land Conversion: A Case Study in Sumedang Regency-
dc.typeTesis-
dc.subject.keywordfragmentasiid
dc.subject.keywordGWRid
dc.subject.keywordPCAid
dc.subject.keywordmega infrastrukturid
dc.subject.keywordperubahan penggunaan lahan/tutupan lahanid
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
cover_A1506211007_373921a1d9ef45aeb001968fb1ace4a4.pdfCover494.7 kBAdobe PDFView/Open
fulltext_A1506211007_f9e1ac90a8d140b3a6c14ce6b4c764fa.pdf
  Restricted Access
Fulltext9.56 MBAdobe PDFView/Open
lampiran_A1506211007_f6f806d29a9144b3a6b52022d0394436.pdf
  Restricted Access
Lampiran1.12 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.