Inovasi Kreatif Pengolahan Ikan Red Devil Danau Toba Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) dan Makanan Olahan di Poktan Tapian Nauli

Abstract

Ikan Red Devil (Amphilophus citrinellus) merupakan spesies invasif di Danau Toba yang mengganggu keanekaragaman hayati dan produktivitas perikanan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani dalam memanfaatkan ikan Red Devil menjadi produk bernilai tambah, yaitu Pupuk Organik Cair (POC) dan makanan olahan berupa abon. Kegiatan dilakukan pada bulan Januari 2025 bersama Kelompok Tani Tapian Nauli di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, dengan pendekatan partisipatif melalui ceramah, demonstrasi, diskusi, serta evaluasi pre-test dan post test. POC dibuat melalui proses fermentasi menggunakan molase, starbio, nanas, dan daging ikan yang dicacah, menghasilkan pupuk cair yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Selain itu, ikan juga diolah menjadi abon melalui proses pengukusan, pencampuran bumbu, dan pengemasan, dengan produk akhir diberi label “Toba Devilicious”. Kedua produk diterima dengan baik oleh petani dan menunjukkan potensi untuk dikembangkan dalam agribisnis berbasis masyarakat. Inisiatif ini memberikan solusi berkelanjutan dalam pengendalian hayati sekaligus pemberdayaan ekonomi lokal melalui inovasi dan edukasi.

The Red Devil fish (Amphilophus citrinellus), an invasive species in Lake Toba, disrupts biodiversity and fishery productivity. This study aimed to enhance the knowledge and skills of local farmers in transforming this underutilized resource into value-added products namely liquid organic fertilizer (POC) and processed food (abon). Conducted in January 2025 with the Tapian Nauli Farmer Group in Samosir Regency, North Sumatra, the outreach program used participatory methods including lectures, demonstrations, and discussions, coupled with pre- and post-tests to assess learning outcomes. The POC was prepared using a fermentation method involving molasses, starbio, pineapple, and minced fish, has a beneficial for plant growth. Meanwhile, the fish was also processed into abon, a shredded, seasoned food product, packaged and labeled as “Toba Devilicious.” Both products were well-received and showed potential for integration into community-based agribusiness. This initiative offers a sustainable strategy for controlling invasive fish populations while enhancing local livelihoods through education and innovation.