Identifikasi, Kultivasi, dan Bioprospeksi Tiga Jamur Liar Edible di Hutan Kampus IPB University

Abstract

Terdapat 1,5 juta spesies fungi di dunia, 2000 di antaranya edible dan 700 lainnya digunakan dalam bidang medis. Jamur liar di Indonesia hingga saat ini belum terekam dengan baik. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jamur liar edible, melakukan budidaya jamur, dan menguji kemampuan ekstraknya terhadap patogen manusia. Pengambilan sampel menggunakan metode opportunistic sampling. Identifikasi taksonomi dilakukan secara morfologi dan molekuler. Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui nilai gizi yang terkandung. Aktivitas antimikrob dianalisis menggunakan metode disc diffusion. Jamur yang diidentifikasi pada penelitian ini yaitu: Trichaleurina javanica, Oudemansiella canarii, dan Cookeina speciosa. Analisis proksimat hanya dilakukan pada T. javanica karena biomassa yang cukup (30 g) yang mengandung protein sebesar 17,54%, lemak yang rendah sebesar 1,19%, dan kandungan lainnya. Hasil isolasi T. javanica dan O. canarii dilanjutkan ke percobaan budidaya pada media baglog, tetapi belum berhasil menghasilkan tubuh buah. Ketiga ekstrak jamur memiliki kemampuan antimikrob terhadap Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes, dan Candida albicans, kecuali C. speciosa saat diujikan pada S. aureus.

Of the estimated 1,5 million fungal species worldwide, around 2000 are edible and 700 have medicinal applications. However, wild mushrooms in Indonesia remain poorly documented. This study aimed to identify edible wild mushrooms, evaluate mushroom cultivation potential, and assess the antimicrobial activity of their extracts against human pathogens. Opportunistic sampling was used, followed by taxonomic identification through morphological and molecular analyses. Nutritional content and antimicrobial activity were assessed through proximate and disc diffusion methods. The identified species were Trichaleurina javanica, Oudemansiella canarii, and Cookeina speciosa. Only T. javanica produced sufficient biomass for nutritional analysis (30 g) and showed a protein content of 17.54%, a low fat content of 1.19%, along with other nutritional components. Cultivation trials of T. javanica and O. canarii on baglog media did not yield fruiting bodies. All three extracts exhibited antimicrobial activity against Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes, and Candida albicans, except C. speciosa, which showed no activity against S. aureus.