ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK OLEH-OLEH MAKANAN PADA PT XYZ

Abstract

Pertumbuhan industri digital di era revolusi industri 4.0 telah mengubah perilaku konsumen secara signifikan. Meningkatnya penetrasi internet di Indonesia turut mendorong pertumbuhan marketplace, namun belum banyak platform yang secara khusus memfasilitasi penjualan oleh-oleh khas daerah secara digital. PT XYZ hadir sebagai marketplace yang fokus pada oleh-oleh makanan dengan tujuan memberdayakan UMKM lokal dan mempermudah akses produk makanan khas daerah bagi konsumen. Namun, dalam menghadapi persaingan dengan marketplace besar lainnya, PT XYZ perlu merumuskan strategi pemasaran yang tepat, efisien, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kegiatan pemasaran yang diterapkan PT XYZ, menilai tanggapan konsumen terhadap layanan yang diberikan, serta penyusunan perumusan strategi pemasaran berdasarkan faktor internal dan eksternal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan persepsi konsumen terhadap bauran pemasaran serta metode Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Strength-Weakness-Opportunity-Threat (SWOT), dan Analytic Hierarchy Process (AHP) untuk merumuskan dan menentukan strategi prioritas yang paling tepat. Data diperoleh dari 30 responden konsumen PT XYZ di wilayah Jabodetabek. Hasil penilaian menunjukkan bahwa kualitas produk dinilai baik dan harga tergolong terjangkau. Selain itu, kehalalan produk juga menjadi perhatian konsumen dan dinilai sebagai indikator penting dalam keputusan pembelian. Meskipun sebagian besar produk berasal dari pelaku UMKM yang belum seluruhnya memiliki sertifikasi halal resmi, konsumen tetap menaruh kepercayaan terhadap produk yang dianggap bersih dan memiliki bahan baku yang jelas. Oleh karena itu, perusahaan perlu mendorong mitra UMKM untuk secara bertahap memenuhi standar kehalalan, serta memberikan informasi yang transparan kepada konsumen. Hasil analisis IFE menunjukkan skor total 3,011, sedangkan skor total EFE 3,019, yang menempatkan PT?XYZ di Kuadran I (Grow & Build) pada Matriks IE mengindikasikan kekuatan internal yang baik dan respons eksternal yang tinggi. Hasil analisis AHP menunjukkan bahwa faktor promosi memiliki bobot prioritas tertinggi (0,639), diikuti oleh kepuasan pelanggan dan harga. Dari sisi aktor, staf pemasaran memiliki bobot tertinggi (0,631), menunjukkan peran penting dalam pelaksanaan strategi pemasaran. Tujuan utama yang diprioritaskan adalah memperluas jangkauan pasar (bobot 0,478), dan alternatif strategi dengan bobot tertinggi adalah perluasan promosi dan distribusi digital (0,346). Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan perlu fokus pada optimalisasi kanal digital sebagai strategi utama dalam menjangkau konsumen baru.

The rapid growth of the digital industry in the era of the Fourth Industrial Revolution has significantly transformed consumer behavior. Increasing internet penetration in Indonesia has accelerated the development of online marketplaces; however, few platforms specifically facilitate the digital sale of regional specialty products. PT XYZ was established as a marketplace focused on traditional food souvenirs, with the aim of empowering local MSMEs and providing consumers with easier access to authentic regional culinary products. Nevertheless, to remain competitive against larger marketplace platforms, PT XYZ must develop a marketing strategy that is effective, efficient, and sustainable. This study aims to analyze the marketing activities implemented by PT XYZ, assess consumer responses to the services provided, and formulate marketing strategies based on internal and external factors. A descriptive quantitative approach is used to describe consumer perceptions of the marketing mix. In addition, the study employs the Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) analysis, and the Analytic Hierarchy Process (AHP) to formulate and determine the most appropriate strategic priorities. Data were collected from 30 consumers of PT XYZ in the Greater Jakarta area. The findings indicate that product quality is perceived positively, and pricing is considered affordable. Furthermore, the halal status of products plays a significant role in consumers’ purchasing decisions. Although many of the products are sourced from SMEs that have not yet obtained official halal certification, consumers still place trust in products that appear clean and use clearly identifiable ingredients. Therefore, the company is advised to encourage its SME partners to gradually pursue halal certification and to ensure transparent communication regarding product information. The Internal Factor Evaluation (IFE) analysis yielded a total score of 3,011, while the External Factor Evaluation (EFE) score was 3,019. These results position PT XYZ in Quadrant I (Grow and Build) of the IE Matrix, indicating strong internal capabilities and a favorable external environment. The Analytic Hierarchy Process (AHP) results show that promotion is the most critical factor (weight: 0,639), followed by customer satisfaction and pricing. In terms of key actors, the marketing staff holds the highest priority weight (0,631), highlighting their crucial role in executing marketing strategies. The main strategic objective identified is market expansion (weight: 0,478), while the highest-priority alternative strategy is the enhancement of digital promotion and distribution channels (weight: 0,346). These findings suggest that the company should focus on optimizing its digital channels as a primary strategy to reach new consumers and strengthen its market presence.