Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169002| Title: | Analisis visual pada jalur wisata ekologis Taman Nasional Kelimutu berbasis budaya setempat |
| Other Titles: | Visual analysis of ecological tourism trails in Kelimutu National Park based on local culture |
| Authors: | Gunawan, Andi Hadi, Akhmad Arifin Rada, Ignasia Germania M. |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Taman Nasional Kelimutu merupakan kawasan konservasi di Kabupaten Ende yang dikenal akan daya tarik visualnya berupa danau tiga warna, Danau Kelimutu serta lanskap bentang alam pegunungan vulkanik. Kawasan ini memiliki kekayaan visual lanskap yang tinggi, namun pemanfaatannya dalam perencanaan dan pengelolaan wisata masih terbatas pada pendekatan fisik belum mempertimbangkan persepsi visual pengunjung maupun integrasi budaya lokal, seperti budaya Suku Lio yang mendiami kawasan sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas visual jalur wisata melalui pendekatan Visual Employed Photography (VEP), analisis fitur lanskap serta Scenic Beauty Estimation serta mengaitkannya dengan model lanskap budaya Suku Lio, sebagaimana tercermin dalam struktur dan nilai-nilai ruang Kampung Adat Wologai. Jalur wisata sepanjang 2,59 km dibagi menjadi tujuh zona berdasarkan perbedaan karakter visual. Hasil penelitian menunjukan bahwa Zona 4 dan Zona 7 merupakan area dengan intensitas visual tertinggi yang didominasi elemen danau, tebing, bukit, dan vegetasi khas seperti cantigi. Penilaian estetika visual menggunakan metode Scenic Beauty Estimation (SBE) terhadap 25 foto menunjukkan mayoritas memiliki kualitas estetika sangat tinggi, mencerminkan kesesuaian antara persepsi pengunjung dan karakter lanskap. Model lanskap Suku Lio yang mencerminkan hubungan harmonis antara alam, ruang sosial, dan simbol budaya dapat menjadi referensi penting dalam desain lanskap wisata. Tata ruang kampung berbentuk konsentris, dengan Sa’o (rumah adat utama) dan Keda & Kanga di bagian tengah sebagai pusat spiritual dan simbol hubungan dengan leluhur. Permukiman mengelilingi pusat tersebut dan membentuk pola melingkar, mencerminkan prinsip keterikatan dan perlindungan komunal. Integrasi nilai visual dan budaya melalui desain lanskap berbasis lokal disarankan untuk pengembangan berkelanjutan, dengan penataan titik pandang, pelestarian elemen alami, dan pelibatan masyarakat adat sebagai bagian dari strategi perencanaan kawasan. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/169002 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_A4501232020_6690d6e04b86442eb4e35133e09376c4.pdf | Cover | 396.68 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_A4501232020_da1ede943f734a3bbd4e28960fa448aa.pdf Restricted Access | Fulltext | 6.56 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_A4501232020_f7e4b8a17d04411489880efdeb029a2d.pdf Restricted Access | Lampiran | 3.25 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.