Kualitas Kayu Bulat Hutan Rakyat Pola Tanam Agroforestri (Studi Kasus di Hutan Rakyat Koperasi Alas Mandiri, Probolinggo

Abstract

Kualitas tegakan hutan berkontribusi dalam menjaga ekosistem hutan yang sehat dan produktif. Tegakan hutan yang sehat dapat menyediakan kayu berkualitas tinggi, yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri pengolahan kayu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas tegakan hutan dan menghitung potensi kayu bulat yang dihasilkan dari pemanenan hutan rakyat yang ditanam dengan pola agroforestri. Penelitian dilakukan pada dua petak tebang hutan rakyat di bawah pengelolaan Koperasi Alas Mandiri (KAM) di Probolinggo, Jawa Timur. Koperasi hutan rakyat ini bermitra dengan PT. Kutai Timber Indonesia (PT KTI). Sebelum penebangan, pohon yang akan ditebang diamati karakteristik fisik pohon, yang meliputi diameter, tinggi, kemiringan, kelurusan, dan kerusakan pohon. Kayu bulat hasil pembagian batang dikelompokkan kualitas kayunya berdasarkan bucking policy dari PT KTI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata diameter pohon pada kedua petak tebang berkisar antara 20 cm dan 15,94 cm. Kondisi pohon sehat pada petak tebang 1 yaitu 57%, pada petak tebang 2 yaitu 62%. Jumlah rata-rata kayu bulat yang dihasilkan dari satu pohon adalah 13 sortimen di petak tebang 1 dan 11 sortimen di petak tebang 2. Sebagian besar kayu hasil tebangan di lokasi penelitian memiliki kualitas yang baik.

Forest stand quality contributes to maintaining a healthy and productive forest ecosystem. Healthy forest stands can provide high quality wood, which supports economic growth and the wood processing industry. This study aims to analyze the quality of forest stands and calculate the potential of logs produced from harvesting private forests planted with agroforestry patterns. The research was conducted in two private forest logging plots under the management of Alas Mandiri Cooperative (KAM) in Probolinggo, East Java. This private forest cooperative partners with PT Kutai Timber Indonesia (PT KTI). Before felling, the trees were observed for their physical characteristics, including diameter, height, lean, straightness and damage. Logs resulting from log splitting were categorized for log quality based on PT KTI's bucking policy. The results showed that the average diameter of the trees in the two logging plots was 20 cm and 15.94 cm. The percentage of healthy trees in logging plot 1 was 57%, and in logging plot 2 it was 62%.. The average number of logs produced from one tree was 13 logs in logging plot 1 and 11 logs in logging plot 2. Most of the logs from the logging site had good quality.