Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Keberlanjutan Bank Sampah (Studi Kasus: Bank Sampah Induk Harum, Kota Depok)

Abstract

Data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2023, jumlah timbulan sampah yang dihasilkan mencapai 38,1 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut sampah yang terkelola sebesar 60% dan 40% belum terkelola secara maksimal. Salah satu cara paling efektif dalam pengelolaan sampah adalah dengan mengoptimalkan bank sampah. Bank Sampah Induk (BSI) Harum memiliki mesin pengolah sampah seperti mesin pencacah plastik dan mesin press. Namun, pengoperasian mesin tersebut belum optimal karena tantangan terhadap keterbatasan SDM dan biaya operasional yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek nonfinansial, mengestimasi kelayakan finansial, dan menganalisis status keberlanjutan BSI Harum. Metode yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif, analisis kelayakan finansial, dan Rapid Appraisal Techniques for Fisheries (Rapfish). Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa BSI Harum layak secara aspek nonfinansial dan finansial serta status keberlanjutan menunjukkan bahwa BSI Harum cukup berkelanjutan dengan nilai indeks tertinggi berada pada dimensi sosial (84,75) dan nilai indeks terendah berada pada dimensi ekologi (54,03).

According to the National Waste Management Information System (SIPSN) data in 2023, the amount of waste generated reached 38,1 million tons per year. Of this amount, 60% of the waste is managed and 40% has not been managed optimally. One of the most effective ways in waste management is to optimize waste banks. The Harum Main Waste Bank (BSI) has waste processing machines such as plastic shredders and presses. However, the operation of these machines is not optimal due to challenges related to limited human resources and high operational costs. This study aims to analyze nonfinancial aspects, estimate financial feasibility, and analyze the sustainability status of BSI Harum. The methods used are descriptive analysis, financial feasibility analysis, and Rapid Appraisal Techniques for Fisheries (Rapfish). The results of this study indicate that BSI Harum is feasible in both nonfinancial and financial aspects, and its sustainability status indicates that BSI Harum is quite sustainable, with the highest index value in the social dimension (84,75) and the lowest index value in the ecological dimension (54,03).