Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168694| Title: | Pengaruh Intervensi Jus Tomat dan Langkah Harian pada Individu dengan Prehipertensi |
| Other Titles: | |
| Authors: | Setiawan, Budi Dewi, Mira Christofanie, Jane |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Prevalensi prehipertensi di Indonesia terus meningkat seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat urban. Data Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa 34,11% penduduk usia =18 tahun mengalami hipertensi, meningkat dari 25,8% pada tahun 2013. Meskipun terjadi penurunan pada data Survei Kesehatan Indonesia 2023 menjadi 30,8%, prehipertensi tetap menjadi faktor risiko utama yang berpotensi berkembang menjadi hipertensi. Intervensi gaya hidup seperti peningkatan aktivitas fisik dan konsumsi pangan fungsional menjadi strategi non-farmakologis yang efektif dalam mencegah peningkatan tekanan darah. Tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) mengandung likopen dan kalium yang berperan dalam vasodilatasi dan menurunkan tekanan darah, sementara aktivitas berjalan kaki dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas intervensi jus tomat dan peningkatan langkah harian, baik secara terpisah maupun kombinasi, terhadap penurunan tekanan darah pada individu dengan prehipertensi. Penelitian dilakukan dengan desain randomized controlled trial (RCT) dan melibatkan 34 subjek sedentari berusia 19–36 tahun yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Subjek dibagi secara acak berdasarkan jenis kelamin ke dalam empat kelompok intervensi: A (kontrol), B (jus tomat), C (langkah harian), dan D (kombinasi jus tomat dan langkah harian). Intervensi dilakukan selama 14 hari, dengan konsumsi 200 ml jus tomat tanpa garam setiap siang dan peningkatan =5.000 langkah harian menggunakan aplikasi Health/Google Fit. Pengukuran tekanan darah dilakukan lima kali, termasuk 7 hari pasca intervensi. Analisis data dilakukan menggunakan paired t-test dan Wilcoxon untuk membandingkan tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi, analisis deskriptif untuk status indeks massa tubuh (IMT), serta uji statistik ANOVA yang diikuti dengan uji post-hoc Tukey HSD untuk variabel yang menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,05). Hasil menunjukkan bahwa ketiga kelompok intervensi mengalami penurunan signifikan tekanan darah sistolik, dengan penurunan tertinggi terjadi pada kelompok kombinasi jus tomat dan peningkatan langkah harian (128,75?±?4,20 menjadi 110,50?±?6,05 mmHg, p?=?0,000) dan tekanan darah diastolik (82,50?±?8,40 menjadi 74,74?±?3,92 mmHg, p?=?0,033). Tidak terdapat perubahan signifikan pada kelompok kontrol. Hasil ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan antar kelompok pada tekanan darah sistolik dan diastolik setelah intervensi (p?=?0,000 dan p?=?0,038). Uji post-hoc Tukey HSD menunjukkan bahwa kelompok kombinasi berbeda signifikan dengan kelompok kontrol (p?=?0,000), jus tomat (p?=?0,021), dan langkah harian (p?=?0,051), yang menegaskan bahwa intervensi kombinasi merupakan strategi paling efektif dalam menurunkan tekanan darah. Analisis berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan mengalami penurunan tekanan darah yang sebanding tanpa perbedaan signifikan (p?>?0,05). Selain itu, subjek dengan status IMT overweight dan obesitas cenderung mengalami penurunan tekanan darah lebih besar dibandingkan dengan subjek dengan IMT normal. Tidak terdapat perubahan signifikan pada denyut nadi sebelum dan sesudah intervensi di semua kelompok (p?>?0,05), yang konsisten dengan literatur bahwa penurunan tekanan darah tidak selalu diikuti oleh perubahan denyut jantung. Berdasarkan hasil yang ditemukan, kombinasi intervensi konsumsi jus tomat dan peningkatan aktivitas fisik berupa langkah harian terbukti menjadi pendekatan non-farmakologis paling efektif dalam menurunkan tekanan darah pada individu prehipertensi dengan gaya hidup sedentari. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengevaluasi efek jangka panjang intervensi ini dan mempertimbangkan faktor lain seperti pola makan keseluruhan, kebiasaan tidur, serta predisposisi genetik terhadap tekanan darah. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168694 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_I1504211006_95e61f6e857b4de1a7ec0cd902c46924.pdf | Cover | 608.71 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_I1504211006_5562dd74bb144fd892cd8547e8b92a47.pdf Restricted Access | Fulltext | 1.78 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_I1504211006_1f91010faf404f3c990e76aa91df83c0.pdf Restricted Access | Lampiran | 3.51 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.