Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168692| Title: | Pengaruh Tekanan Ekonomi, Strategi Koping, Religiusitas, dan Interaksi Suami Istri terhadap Resiliensi Keluarga Penyintas Bencana |
| Other Titles: | The Influence of Economic Pressure, Coping Strategies, Religiosity, and Husband-Wife Interaction on the Resilience of Disaster Survivor Families |
| Authors: | Sunarti, Euis Krisnatuti, Diah Muflikhati, Istiqlaliyah Johan, Irni Rahmayani Siroj, Eko Yuliarti |
| Issue Date: | 2025 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Indonesia termasuk negara dengan risiko bencana tinggi karena tingkat keterpaparan dan kerentanan yang besar. Bencana dapat mengganggu kehidupan individu, keluarga, dan komunitas. Namun, Sistem Nasional Penanggulangan Bencana (SNPB) masih berfokus pada aspek fisik, sementara aspek sosial kurang mendapat perhatian. Resiliensi keluarga menjadi hal yang penting dalam menghadapi dampak bencana agar keluarga dapat berfungsi kembali secara normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis perbedaan karakteristik keluarga, tekanan ekonomi, strategi koping, religiusitas, interaksi suami-istri dan resiliensi keluarga antara keluarga penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur dengan keluarga yang mengalami rumah rusak ringan dan rumah rusak berat; menganalisis hubungan tekanan ekonomi, strategi koping, religiusitas, interaksi suami-istri terhadap resiliensi keluarga penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur; menganalisis pengaruh tekanan ekonomi, strategi koping, religiusitas, interaksi suami-istri terhadap resiliensi keluarga penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur; merumuskan rekomendasi model kebijakan peningkatan resiliensi keluarga penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian yang digunakan adalah explanatory research. Penelitian dilakukan di Desa Gasol (Kecamatan Cugenang), Desa Nagrak, Desa Limbangansari, dan Desa Mekarsari (Kecamatan Cianjur) Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat. Pengambilan data dilakukan pada Oktober 2023. Populasi penelitian adalah keluarga penyintas bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Contoh pada penelitian dipilih menggunakan teknik stratified non-proportional random sampling berdasarkan kriteria rumah rusak ringan dan rumah rusak berat. Penelitian melibatkan 200 responden dan indepth interview terhadap 20 responden. Penelitian telah lolos kaji etik manusia di Institut Pertanian Bogor dengan Nomor: 1074/IT3.KEPMSM IPB/SK/2023. Alat ukur variabel yang digunakan yaitu: 1) tekanan ekonomi menggunakan kuesioner Teken-Ga (tekanan keluarga) yang dikembangkan Sunarti (2021) dengan nilai Cronbach Alpha tekanan ekonomi subjektif sebesar 0,876 dan tekanan ekonomi objektif sebesar 0,591; 2) religiusitas menggunakan kuesioner dari konsep Glock dan Stark (1968) dengan beberapa modifikasi, nilai Cronbach Alpha sebesar 0,963; 3) strategi koping menggunakan kuesioner konsep Folkman et al. (1986) dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,780; 4) interaksi suami-istri menggunakan kuesioner Aksi-Ga (kualitas interaksi keluarga) dikembangkan Sunarti (2021) dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,929; 5) Resiliensi keluarga dikembangkan oleh Sunarti (2021) dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,929. Pengolahan dan analisis data dimulai dengan proses editing, coding, entry, dan scoring, kemudian pengolahan dan analisis data menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) 25.0 untuk analisis deskriptif dan analisis inferensia (uji independent simple T-Test dan correlation pearson) dan SEM-PLS (Structural Equation Modelling Partial Least Square) untuk analisis uji pengaruh. Berdasarkan hasil penelitian diketahui rata-rata usia suami 46 tahun, dan istri 40 tahun. Lama pendidikan suami berada pada rentang 3-16 tahun dengan rata-rata 8,5 tahun dan istri 1-18 tahun dengan rata-rata 8 tahun. Pekerjaan suami cukup beragam, sebanyak 14,0 persen bekerja sebagai pegawai swasta/karyawan, 23,5 persen petani, 37,5 persen buruh (bangunan) dan sebanyak 20,0 persen lainnya, seperti pekerjaan serabutan, supir dan distributor barang. Pekerjaan istri pada penelitian didominasi oleh ibu rumah tangga/ tidak bekerja yaitu sebanyak 79,0 persen, dan sebanyak 12,5 persen bekerja sebagai petani. Rata-rata pendapatan per kapita sebesar Rp760.480,00. Rata-rata pengeluaran per kapita sebesar Rp792.737,00. Hasil uji beda menunjukkan tekanan ekonomi subjektif keluarga di rumah rusak berat lebih tinggi, sedangkan potensi konflik/kesenjangan suami-istri keluarga di rumah rusak ringan lebih tinggi. Resiliensi keluarga di rumah rusak ringan lebih tinggi. Hasil uji hubungan menunjukkan bahwa religiusitas, strategi koping, frekuensi interaksi suami-istri, keterlibatan interaksi suami-istri, kepuasan interaksi suami-istri berhubungan positif dengan resiliensi keluarga. Tekanan ekonomi objektif, tekanan ekonomi subjektif dan potensi konflik/kesenjangan suami-istri berhubungan negatif dengan resiliensi keluarga. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap resiliensi keluarga baik dengan kerusakan rumah berat maupun ringan adalah interaksi suami istri. Sedangkan strategi koping tidak berpengaruh pada resiliensi keluarga. Tekanan ekonomi berpengaruh negatif signifikan terhadap resiliensi keluarga pada rumah rusak berat. Religiusitas berpengaruh positif signifikan terhadap resiliensi keluarga pada rumah rusak ringan dan total responden. Secara konsisten di rumah rusak ringan dan rumah rusak berat, tekanan ekonomi memiliki pengaruh negatif terhadap religiusitas. Selanjutnya, religiusitas berpengaruh positif secara signifikan terhadap strategi koping dan interaksi suami-istri. Rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan resiliensi keluarga penyintas bencana meliputi beberapa langkah. Peningkatan ekonomi keluarga dapat dilakukan dengan menciptaan lapangan kerja, sistem pengupahan jangka pendek dan berkeadilan, meningkatkan home industry, subsidi kebutuhan bertani dan beternak, memberikan permodalan skala kecil serta meningkatkan ekonomi digital. Peningkatan religiusitas dapat dilakukan dengan menyediakan sumber belajar agama, revitalisasi fungsi masjid/mushala, menguatkan ibadah kolektif, menguatkan keterampilan berbasis agama, dan menyediakan pendamping rohani keluarga. Peningkatan interaksi suami istri dapat dilakukan dengan menyediakan waktu berkualitas untuk menguatkan ikatan emosi suami istri, edukasi komunikasi sehat, dan menghidupkan gerakan rumah resiko. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168692 |
| Appears in Collections: | DT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| cover_I2601211003_6f150e59b32c4c24a8926decfba0966b.pdf | Cover | 671.55 kB | Adobe PDF | View/Open |
| fulltext_I2601211003_b6e03597feac42089d25bbe983be0e9e.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.28 MB | Adobe PDF | View/Open |
| lampiran_I2601211003_85caee8ed40a494992d6b9771f4d55e6.pdf Restricted Access | Lampiran | 535.84 kB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.