EFEKTIVITAS PERENDAMAN MADU DENGAN DOSIS BERBEDA TERHADAP MASKULINISASI IKAN GUPPY (Poecilia reticulata)

Abstract

Maskulinisasi merupakan proses pembalikan jenis kelamin ikan dari betina menjadi jantan yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Salah satu bahan alami yang dapat digunakan maskulinisasi adalah madu. Penggunaan madu menjadi salah satu bahan alternatif yang lebih efisien, hemat, dan ramah lingkungan. Tujuan dari penelitian ini yaitu aplikasi madu dengan dosis optimal dan pengaruhnya terhadap perendaman larva dalam proses maskulinisasi ikan guppy. Metode yang digunakan yaitu melalui perendaman larva ikan guppy yang berumur dua hari menggunakan konsentrasi madu dengan perlakuan M sebesar 0 mL L-1, M10 sebesar 10 mL L-1, M15 sebesar 15 mL L-1 dan M20 sebesar 20 mL L-1 selama 12 jam dengan tiga pengulangan. Larva kemudian dipelihara selama 8 minggu untuk dilakukan pengamatan nisbah kelamin, sintasan, kualitas air, morfologi dan histologis gonad. Kualitas air sebagai media pemeliharaan berada dalam rentang optimal sehingga menunjang kelangsungan hidup ikan. Penggunaan larutan madu dengan dosis 10 mL L-1 efektif dalam meningkatkan proses naskulinisasi dengan memberikan hasil terbaik dalam meningkatkan produksi jantan sebesar 67% dan sintasan sebesar 88%.

Masculinization is the process of reversing the sex of fish from female to male which is influenced by genetic and environmental factors. One of the natural ingredients that can be used for masculinization is honey. The use of honey is one of the alternative ingredients that is more efficient, economical, and environmentally friendly. The purpose of this study was the application of honey with an optimal dose and its effect on the immersion of larvae in the masculinization process of guppy fish. The method used was through immersion of two-day-old guppy larvae using a honey concentration with M treatment of 0 mL L-1, M10 of 10 mL L-1, M15 of 15 mL L-1 and M20 of 20 mL L-1 for 12 hours with three repetitions. The larvae were then kept for 8 weeks to observe the sex ratio, survival, water quality, morphology and histology of the gonads. The quality of water as a maintenance medium is in the optimal range so that it supports the survival of the fish. The use of honey solution at a dose of 10 mL L-1 was effective in increasing the nasculinization process by providing the best results in increasing male production by 67% and survival by 88%.