Pengembangan Wisata Berdasarkan Kepuasan Pengunjung di Museum Nasional Indonesia, Kota Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta

Abstract

Museum Nasional Indonesia merupakan destinasi wisata budaya dan sejarah di Jakarta yang mengalami revitalisasi pasca kebakaran pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung setelah revitalisasi serta memberikan rekomendasi pengembangan sesuai hasil analisis tersebut. Metode yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh melalui observasi, kuesioner, dan wawancara dengan pengelola museum serta pengunjung berusia remaja awal hingga pra-lanjut usia. Penilaian kepuasan pengunjung difokuskan pada lima aspek, yaitu aksesibilitas, harga, daya tarik, fasilitas wisata, dan lingkungan. Hasil analisis GAP dan Importance Performance Analysis menunjukkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan dalam pelayanan museum, serta beberapa aspek memerlukan peningkatan prioritas yaitu fasilitas utama dan fasilitas penunjang yang memiliki nilai negatif. Importance Performance Analysis menunjukkan sebagian besar atribut berada di Kuadran III, yang berarti atribut tersebut belum menjadi prioritas utama bagi pengunjung dan kualitasnya dinilai belum optimal. Luaran disusun rekomendasi berbentuk Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk pengelola museum guna meningkatkan kepuasan pengunjung dan mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan strategis dalam meningkatkan kualitas layanan dan daya tarik Museum Nasional Indonesia.

The National Museum of Indonesia is a cultural and historical tourist destination in Jakarta that underwent revitalization after a fire in 2023. This study aims to identify and analyze the factors that influence visitor satisfaction after revitalization and provide development recommendations based on the results of the analysis. The methods used are qualitative and quantitative. Data obtained through observation, questionnaires, and interviews with museum managers and visitors aged from early adolescence to pre-elderly. The assessment of visitor satisfaction is focused on five aspects, namely accessibility, price, attractiveness, tourist facilities, and environment. The results of the GAP analysis and Importance Performance Analysis show a gap between expectations and reality in museum services, and several aspects require increased priority, namely the main facilities and supporting facilities that have negative values. Importance Performance Analysis shows that most of the attributes are in Quadrant III, which means that these attributes are not yet a top priority for visitors and their quality is considered suboptimal. The output is a recommendation in the form of a Standard Operating Procedure (SOP) for museum managers to increase visitor satisfaction and encourage the development of sustainable tourism. This study is expected to be a strategic reference in improving the quality of service and the attractiveness of the National Museum of Indonesia.