Pemanfaatan Air Limbah Budidaya Ikan Lele Clarias sp. untuk Pertumbuhan Arthrospira sp.

Abstract

Arthrospira sp. merupakan mikroalga yang memiliki potensi tinggi sebagai bahan pangan, pakan, dan produk bioteknologi. Namun, budidaya mikroalga ini sering membutuhkan media kultur bernutrisi tinggi seperti media Zarrouk yang cukup mahal. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi air limbah budidaya ikan lele (Clarias sp.) sebagai media alternatif untuk pertumbuhan Arthrospira sp., baik secara mandiri maupun dikombinasikan dengan pupuk teknis. enelitian dilakukan selama 10 hari menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, yaitu media Zarrouk (K+), pupuk teknis (PT), limbah lele (L1), dan kombinasi limbah lele dengan pupuk teknis (L2), masing-masing dengan tiga ulangan. Limbah lele yang digunakan berasal dari kegiatan produksi ikan lele di PT. Tramedifa Farm yang berlokasi di Kec. Rancabungur, Kab. Bogor. Parameter yang diamati meliputi laju pertumbuhan spesifik dan biomassa Arthrospira sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan L2 memberikan hasil pertumbuhan (22,11±0,48 % hari-1) dan biomassa tertinggi kedua (0,95±0,03 g L-1) setelah perlakuan K+. Sementara itu, perlakuan L1 menunjukkan hasil terendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa air limbah lele dapat digunakan untuk memperkaya pupuk teknis sebagai media alternatif yang efisien dan berkelanjutan untuk budidaya Arthrospira sp.

Arthrospira sp. is a microalga with high potential as a source of food, feed, and biotechnological products. However, its cultivation often requires nutrient rich culture media such as Zarrouk medium, which is relatively expensive. This study aimed to evaluate the potential of catfish (Clarias sp.) aquaculture wastewater as an alternative medium for the growth of Arthrospira sp., both independently and in combination with technical fertilizers. The experiment was conducted for 10 days using a completely randomized design (CRD) with four treatments: Zarrouk medium (K+), technical fertilizer (PT), catfish wastewater (L1), and a combination of catfish wastewater with technical fertilizer (L2), each with three replications. The catfish wastewater was sourced from production activities at PT. Tramedifa Farm, located in Rancabungur Subdistrict, Bogor Regency. Observed parameters included specific growth rate and biomass of Arthrospira sp. The results showed that treatment L2 produced the second-highest growth (22.11±0.48 % day?¹) and biomass (0.95±0.03 g L?¹), following the K+ treatment. Meanwhile, L1 resulted in the lowest performance. This study indicates that catfish aquaculture wastewater can be utilized to enrich technical fertilizers, offering an efficient and sustainable alternative medium for the cultivation of Arthrospira sp.