Rancang Bangun Simulasi Sistem Tungku Biomassa Berbasis VBA (Visual Basic Application)

Abstract

Rancang bangun simulasi sistem tungku biomassa memungkinkan pengujian mesin sebelum dibangun secara fisik. Simulasi perlu dilakukan untuk mengurangi dan memprediksi masalah yang akan terjadi sebelum tahap manufaktur sebenarnya. Sistem simulasi tungku biomassa dibuat menggunakan Visual Basic Application (VBA) yang terintegrasi dengan Microsoft Excel dan Refprop. Simulasi ini akan masuk ke dalam salah satu modul di The Poci yang telah dikembangkan sebelumnya. Hasil validasi suhu flue gas menggunakan metode MAPE menunjukkan nilai yang sangat baik yaitu 2,70% pada model 1 dengan variasi laju biomassa kaliandra, gamal, dan sengon sebesar 5 kg/jam. Pada variasi rasio bahan bakar dan udara serta kadar air bahan bakar, nilai suhu flue gas berbanding terbalik dengan nilai rasio bahan bakar dan udara serta kadar air bahan bakar. Semakin tinggi nilai rasio bahan bakar dan udara serta kadar air bahan bakar maka suhu flue gas yang dihasilkan akan semakin kecil. Pada variasi luas saluran udara, nilai suhu flue gas berbanding lurus dengan luas saluran udara. Semakin besar luas saluran udara pembakaran maka semakin tinggi suhu flue gas yang dihasilkan. Berdasarkan nilai MAPE yang dihasilkan, simulasi aplikasi The Poci tergolong “Acceptable” karena menghasilkan MAPE kurang dari 20%.

Simulation of biomass stove system design allows testing of the machine before it is physically built. Simulation can reduce and predict problems that will occur before the actual manufacturing stage. The biomass furnace simulation system is created using Visual Basic Application (VBA) integrated with Microsoft Excel and Refprop. This simulation will be included in one of the modules in The Poci that has been developed previously. The results of the validation of the flue gas temperature using the MAPE method show a very good value of 2.70% in model 1 with a variation in the biomass rate of calliandra, gamal, and sengon of 5 kg/hour. In the variation of the fuel and air ratio and fuel water content, the flue gas temperature value is inversely proportional to the fuel and air ratio and fuel water content. The higher the value of the fuel and air ratio and fuel water content, the lower the flue gas temperature produced. In the variation of the air duct area, the flue gas temperature value is directly proportional to the air duct area. The larger the combustion air duct area, the higher the flue gas temperature produced. Based on the MAPE value produced, the simulation of The Poci application is classified as "Acceptable" because it produces a MAPE of less than 20%.