Analisis Komparasi Sertifikasi Halal dan Strategi Pendampingan pada UMK ABC dan XYZ

Abstract

Sertifikat halal merupakan salah satu aspek penting dalam produk pangan sebagai jaminan bahwa produk pangan tersebut sesuai dengan syariat Islam, tetapi jumlah pelaku usaha terutama pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) yang telah memiliki sertifikat halal masih tergolong rendah yang disebabkan oleh beberapa faktor sehingga dibutuhkan tindakan untuk mengatasinya, yaitu dengan analisis komparasi dan strategi pendampingan sertifikasi halal. Analisis komparasi dan strategi pendampingan dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kendala dalam proses sertifikasi halal. Penelitian dilakukan dengan beberapa tahapan, mulai dari mekanisme sertifikasi halal diidentifikasi dengan mengacu pada peraturan yang berlaku hingga dilakukan strategi pendampingan sertifikasi halal. Hasil analisis komparasi menunjukan bahwa sertifikasi halal reguler dan self declare memiliki perbedaan dari aspek skala usaha, lembaga yang berperan, produk yang dapat disertifikasi, dokumen persyaratan, biaya, dan proses sertifikasi halal. Penerapan strategi pendampingan sertifikasi halal juga menunjukan hasil yang cukup efektif dalam mengurangi temuan ketidaksesuaian selama proses sertifikasi halal.

Halal certification is one of the important aspects of food products as a guarantee that the food products comply with Islamic law. However, the number of business actors, especially Micro Small Enterprises (MSEs), that have obtained halal certification remains relatively low due to several factors. Therefore, action is necessary to address this issue, namely through comparative analysis and assistance strategies for halal certification. The comparative analysis and assistance strategies are conducted with the aim of overcoming obstacles in the halal certification process. The research was carried out in several stages, starting from identifying the halal certification mechanism based on applicable regulations to performing assistance strategies for halal certification. The results of the comparative analysis indicate that regular halal certification and self-declared differ in terms of business scale, the institutions involved, the types of products that can be certified, required documents, costs, and the halal certification process. The implementation of halal certification assistance strategies has proven to be quite effective results in reducing the occurance of non-conformities during the halal certification process.