Analisa Struktur Modal dan Profitabilitas Perbankan Pada Sektor Jasa Keuangan Di Indonesia

Abstract

Struktur modal adalah nilai komposisi antara modal internal yang dimiliki oleh perusahaan dengan modal eksternal yang didapat oleh perusahaan dari pihak lain. Pembiayaan melalui pihak ketiga (hutang) memiliki keuntungan dengan adanya penghematan pajak (tax shield), sehingga dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan (Tanimura 2001; Brealey et al 2014). Semakin besar hutang yang digunakan sebagai pembiayaan perusahaan akan semakin meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan (Hull 2007). Profitabilitas merupakan tingkat keuntungan perusahaan. Profitabilitas dapat menggambarkan kemampuan manajemen untuk mengelola harta yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan keuntungan operasional sehingga terlihat tingkat efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan. Gurcharan (2010) menyatakan bahwa profitabilitas dan kesempatan bertumbuh secara statistik menunjukan hubungan yang signifikan terhadap tingkat hutang. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (Undang-undang No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan pasal 1 ayat 3). Bank umum dapat dikelompokan berdasarkan kegiatan usaha sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 14/26/PBI/2012 Tahun 2012 (pasal 1 ayat 4) Bank Umum berdasarkan Kegiatan Usaha yang selanjutnya disebut BUKU adalah pengelompokan Bank berdasarkan Kegiatan Usaha yang disesuaikan dengan Modal Inti yang dimiliki. Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa struktur modal pada BUKU 1 dan BUKU 2 dapat mempengaruhi profitabilitas, sehingga manajemen harus menentukan struktur modal yang optimal dengan mempertimbangkan tingkat laba yang ditargetkan oleh perusahaan. Di sisi lain, dalam BUKU 4 profitabilitas dapat mempengaruhi penentuan struktur modal. Di bank-bank besar, kapasitas penjualan dan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan juga semakin besar, sehingga sebagai sumber pembiayaan, bank-bank besar ini akan lebih suka menggunakan dana internal dari keuntungan perusahaan daripada utang.