Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168351| Title: | Analisis dan Optimalisasi Kinerja Portofolio Investasi (Studi Kasus Dana Pensiun Pln) |
| Authors: | Dedi Budiman Hakim Trias Andati Macenning, Andi Reski Almaida Daeng |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja setiap aset investasi pada portofolio investasi dengan menggunakan risk-adjusted performance. Jenis aset yang dimaksud dalam penelitian ini adalah surat berharga negara, deposito berjangka, saham, obligasi, dan reksa dana. Metode risk-adjusted performance yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Sharpe ratio, Treynor ratio dan Jensen alpha. Ketiga metode tersebut menggunakan unsur risiko yang berbeda dalam pengukuran kinerja. Hasil perhitungan kinerja masing-masing jenis aset berdasarkan risk-adjusted performance akan dibandingkan dengan masingmasing benchmark-nya. Penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan optimalisasi kinerja portofolio investasi. Pembentukan portofolio optimal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu single index model dan tangency portfolio. Kemudian menganalisis kinerja portofolio investasi menggunakan Sharpe ratio. Sebelum dilakukan optimalisasi terhadap portofolio investasi, dilakukan kajian atas investasi Dana Pensiun PLN untuk memperoleh portofolio historis Dana Pensiun PLN yang terbentuk selama periode penelitian. Hasil perhitungan kinerja setiap aset dibandingkan dengan masing-masing benchmark berdsarkan metode Sharpe ratio adalah setiap aset dapat mengungguli (outperformed) kinerja pasar masing-masing kecuali reksa dana. Hal tersebut sejalan dengan Treynor ratio, dimana terdapat satu aset yang tidak dapat mengungguli (underperformed) kinerja pasar yaitu reksa dana. Berdasarkan metode Jensen alpha terdapat satu aset yang memiliki kinerja yang tidak optimal yaitu reksa dana. Hal tersebut sejalan dengan Sharpe ratio dan Treynor ratio. Hasil pembentukan portofolio optimal berdasarkan single index model adalah terdapat dua aset pembentuk portofolio yaitu surat berharga negara dan saham. Sementara deposito berjangka, obligasi, dan reksa dana tidak menjadi instrumen pembentuk portofolio optimal. Sedikit berberda dengan single index model, aset pembentuk portofolio optimal berdasarkan tangency portfolio adalah surat berharga negara, deposito berjangka, saham, dan obligasi. Sementara reksa dana tidak menjadi instrumen pembentuk portofolio optimal. Berdasarkan perhitungan kinerja masing-masing portofolio investasi menggunakan metode Sharpe ratio, portofolio yang dibentuk berdasarkan single index model dan tangency portfolio memiliki nilai Sharpe ratio lebih tinggi dibandingkan dengan portofolio historis yang terbentuk pada Dana Pensiun PLN. Namun, komposisi portofolio yang dihasilkan oleh single index model tidak sesuai dengan kebijakan investasi Dana Pensiun PLN, dimana alokasi surat berharga negara melebihi batasan kuantitatif maksimum. Sehingga portofolio yang terbentuk berdasarkan tangency portfolio merupakan kombinasi portofolio terbaik. Implikasi manajerial dalam penelitian ini adalah dalam melakukan investasi sebaiknya manajemen dapat memertimbangkan pengurangan komposisi pada reksa dana, dimana berdasarkan risk-adjusted performance memiliki kinerja yang kurang optimal. Sementara alternatif usulan portofolio optimal yaitu manajemen dapat menggunakan tangency portfolio yang memberikan tingkat risiko yang lebih rendah dengan tingkat return yang lebih tinggi dan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio historis Dana Pensiun PLN berdasarkan Sharpe ratio. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168351 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| K20ARDMG.pdf Restricted Access | 2.46 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.