Penyusunan Strategi Dalam Pencapaian Laba Optimal Perusahaan Sektor Energi (Kasus Pt Xyz)

Abstract

Perusahaan perlu mendapat gambaran risiko perusahaan terkait kemungkinan-kemungkinan kondisi dan estimasi kinerja finasial yang akan terjadi pada masa mendatang dan bermanfaat untuk mendapatkan perkiraan yang tepat dalam pencapaian target di suatu rentang waktu dengan menggunakan data historis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi komponen laba rugi dalam perhitungan laba optimal perusahaan, menganalisis probabilitas pencapaian laba optimal perusahaan, kemudian merumuskan strategi alternatif perusahaan yang dapat diterapkan untuk mencapai laba optimal perusahaan berdasarkan urutan prioritasnya. Identifikasi tersebut dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui faktor penting yang berperan dalam mencapai target laba ataupun dapat menjadi risiko penurunan laba hingga mengalami kerugian. Hasil idenfitikasi menunjukkan bahwa variabel utama yang membentuk laba optimal antara lain volume penjualan produk, lifting minyak mentah, harga minyak mentah, dan kurs mata uang. Hasil analisis sensitivitas pada simulasi Monte Carlo menunjukkan terdapat sepuluh indikator penting yang mampu mempengaruhi pencapaian laba PT XYZ. Simulasi juga menghasilkan berapa probabilita pencapaian laba perusahaan di akhir tahun. Struktur laba rugi yang didasarkan pada hasil simulasi tersebut berada pada posisi negatif. Kondisi ini menandakan bahwa secara umum kesepuluh faktor tersebut sangat penting untuk dijaga dalam rangka memperkecil kerugian perusahaan. Harga Minyak Mentah Indonesia selalu berada di atas RKAP, kondisi inilah yang jelas memberikan dampak pada distribusi yang berada di posisi negatif. Selain harga minyak mentah, variabel yang memiliki nilai sensitivitas tertinggi adalah volume penjualan dari produk premium Jamali dan Penugasan untuk mengestimasi rentang realisasi pencapaian laba perusahaan di akhir tahun. Hasil analisa faktor eksternal mendapatkan skor 3.25 (peluang 2.12 dan ancaman 1.13) dan berada di atas rata-rata yaitu 2,5. Ini menunjukkan perusahaan sudah melakukan langkah-langkah yang tepat untuk menjalankan proses bisnisnya dengan memanfaatkan keuntungan dari peluang yang diperolehnya dan mengatasi ancaman yang dihadapi. Hasil analisa faktor internal adalah sebesar 3.21 (kekuatan 2.48 dan kelemahan 0.73) dan juga berada di atas rata-rata 2,5. Hal ini menunjukkan perusahaan dapat dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki perusahaan dalam bidang operasi, strategi, kebijakan, dan prosedur. Selanjutnya analisis matriks QSPM menghasilkan beberapa alternatif strategi yang dapat diusulkan kepada manajemen perusahaan berdasarkan nilai TAS tertinggi antara lain 1) Meningkatkan eksplorasi disebabkan masih besarnya potensi sumberdaya yang ada. 2) Mengembangkan bisnis LNG sebagai produsen. 3) Meningkatkan competitiveness bisnis pengolahan.