Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168257
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorUjang Sumarwan
dc.contributor.advisorMegawati Simanjuntak
dc.contributor.authorHarimurti, Bambang Samudra
dc.date.accessioned2025-08-07T10:43:34Z
dc.date.available2025-08-07T10:43:34Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168257
dc.description.abstractPasar industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) beberapa tahun terakhir ini semakin berkembang seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat. Pertumbuhan jumlah penduduk dan masyarakat kelas menengah, semakin sulitnya akses akan air bersih layak minum akibat penurunan kualitas air yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan dan pencemaran, hingga alasan kepraktisan, mendorong konsumsi AMDK tumbuh rata-rata 12.5 persen per tahun selama 2009-2014. Asosiasi perusahaan air minum dalam kemasan Indonesia (Aspadin) mencatat volume penjualan AMDK pada 2009 sebesar 12.8 miliar liter dan meningkat menjadi 23.1 miliar liter pada 2014. Hingga triwulan I-2015, penjualan AMDK melonjak sampai 5.8 miliar liter. Perum Jasa Tirta II (PJT II) sebagai perusahaan Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum), berupaya untuk mencoba memasuki pasar air minum dalam kemasan dengan target memenuhi permintaan pasar di wilayah Jawa Barat, untuk itu sejak tahun 2013 dibentuklah unit usaha pengelolaan AMDK yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. PJT II mengangkat Brand “Jatiluhur” sebagai merek dagang produk dengan spesialisasi produk “Demineral water”. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah Mengevaluasi kinerja dari berbagai faktor yang menyebabkan AMDK PJT II tidak optimal, mengidentifikasi kondisi internal dan eksternal AMDK PJT II.Serta Membuat formulasi strategi pemasaran AMDK PJT II dalam meningkatkan keunggulan kompetitif. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang menyebabkan kinerja perusahaan menurun disebabkan oleh market share dan penjualan yang rendah (tidak sesuai target) serta biaya distribusi yang tinggi. Kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan berada pada kuadran V (menjaga dan mempertahankan) dengan skor IFE sebesar 2.41 dan skor EFE sebesar 2.96. Hasil analisis BCG melihat bahwa AMDK PJT II dalam kondisi Question Mark dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi namun market share yang masih rendah. Alternatif strategi yang dihasilkan matriks QSPM menghasilkan 6 strategi besar yaitu. (1) Meningkatkan penjualan melalui Sinergi BUMN (2) Melakukan pembentukan anak usaha sebagai leader konsolidasi usaha AMDK yang dimiliki oleh BUMN (3) Mengembangkan distribusi dengan jaringan distributor (4) Optimalisasi dan sinkronisasi kegiatan operasional, pemasaran, dan logistik (5) meningkatkan kuantitas dan kompetensi SDM dan ICT dalam mendukung bisnis AMDK (6) Melakukan kegiatan pemasaran yang berkelanjutan untuk menciptakan brand awareness dan meningkatkan image pasar AMDK khususnya pemasaran pada skala nasional Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah rencana-rencana kegiatan strategik tersebut dirumuskan kedalam rencana strategik selama lima tahun kedepan (2020-2023)
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Pemasaranid
dc.titleStrategi Pemasaran Air Minum Dalam Kemasan Perum Jasa Tirta Iiid
dc.subject.keywordStrategi Pemasaranid
dc.subject.keywordMatriks Ieid
dc.subject.keywordMatriks Efeid
dc.subject.keywordMatriks Qspmid
dc.subject.keywordAmdkid
dc.subject.keywordIfeid
dc.subject.keywordSwotid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
K20BSHI.pdf
  Restricted Access
2.27 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.