Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168248| Title: | Strategi Pengembangan Bisnis Baja Pt Xyz |
| Authors: | Rizal Syarief Siti Jahroh Wicaksono, Titis |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Visi pembangunan industri nasional sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang kebijakan industri nasional adalah Indonesia menjadi negara industri tangguh pada tahun 2025. Industri baja adalah bagian dari industri prioritas yang merupakan klaster industri yang memiliki prospek tinggi untuk dikembangkan berdasarkan kemampuannya bersaing di pasar internasional. Konsumsi baja suatu negara merupakan salah satu indikator kemajuan negara. PT. XYZ merupakan bagian dari industri baja yang fokus pada bidang otomotif yang sangat memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas bisnis. Kondisi stagnasi rasio laba dalam kurun 2014-2018 menjadi pemicu untuk dilakukan pengembangan model bisnis untuk memperbaiki situasi bisnisnya. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi business model kanvas PT. XYZ, menganalisis pengaruh faktor internal dan eksternal bagi perusahaan, dan membuat strategi pengembangan bisnis dengan analisis SWOT dan perspektif blue ocean strategy. Data yang dijadikan acuan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan pada Februari 2019 – Juni 2019 melalui metode observasi, wawancara, kuesioner, dan studi literatur. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik secara sengaja (purposive sampling) dengan jumlah responden sebanyak enam orang. Identifikasi model bisnis PT. XYZ menunjukkan bahwa customer segments perusahaan adalah perusahaan berbasis komponen otomotif kendaraan roda empat baik dalam negeri maupun luar negeri. Value propotitions perusahaan adalah penyedia bahan baku baja dengan kustomisasi ukuran, pengiriman yang tepat waktu, dan kedekatan jarak. Channels yang digunakan adalah direct channel atau saluran langsung yaitu perusahaan melakukan proses transaksi penjualan produk secara langsung kepada pelanggan. Customer relationship yang dijalin adalah bersifat dedicated personal assistance. Revenue streams yaitu pendapatan yang didapatkan melalui penjualan baja. Key activities meliputi sales activity, customer retention, production, dan inventory management. Key resources yang diperlukan yaitu sumber daya manusia, mesin produksi slitter dan leveler, dan jaringan dengan pemasok. Key partners bagi perusahaan adalah overseas supplier dan delivery service. Cost structure meliputi gaji karyawan, biaya pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan biaya produksi. Identifikasi lingkungan eksternal menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi adalah faktor pasar sebagai kekuatan paling besar dan diikuti kekuatan paling besar slanjutnya adalah kekuatan industri, kekuatan tren kunci, dan kekuatan ekonomi makro. Identifikasi lingkungan internal menunjukkan terdapat 4 faktor yang berpengaruh terhadap model bisnis perusahaan. Faktor pertama adalah produk yang dipengaruhi oleh bahan baku, kualitas, sumber daya manusia, proses produksi, dan kuantitas. Faktor kedua adalah customer interface yang dipengaruhi oleh kedekatan hubungan perusahaan dengan pelanggan, jarak perusahaan dengan pelanggan, informasi media. Faktor ketiga adalah infrastructure management yang dipengaruhi oleh keterampilan, motivasi, sistem imbalan, dan jumlah SDM. Faktor keempat adalah financial aspect dimana dipengaruhi oleh hubungan baik dengan penanam modal dan harga jual produk. Terdapat dua strategi yang dirumuskan yaitu strategi substitusi material impor serta strategi efisiensi waktu dan perluasan pasar. Dua strategi tersebut disusun berdasarkan kebijakan arah pengembangan bisnis dari perusahaan, analisis lingkungan internal dan eksternal, evaluasi elemen model bisnis yang ada sudah ada, serta kombinasi empat langkah kerja blue ocean strategy. Strategi pertama yaitu pengembangan model bisnis pada elemen cost structure. Strategi tersebut dilakukan dengan mengurangi pembelian bahan baku dari pemasok luar negeri dengan menciptakan komponen pemasok dalam negeri pada blok key partners. Strategi kedua yaitu pengembangan sistem operasi bisnis dinilai mampu memberikan dampak efesiensi operasional bisnis dengan menciptakan komponen pengembangan sistem operasi bisnis pada blok key activities serta memperluas pasar baru dengan target perusahaan pembuat komponen roda dua pada blok customer segments. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168248 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| K20TWO.pdf Restricted Access | 1.66 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.