Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168223
Title: Dampak Kondisi Makro Ekonomi dan Kebijakan Perusahaan Terhadap Profitabilitas Sub Sektor Konstruksi Bangunan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016
Authors: Bonar M.Sinaga
Tanti Novianti
Halian, Wahana
Issue Date: 2020
Publisher: IPB University
Abstract: Infrastruktur yang baik diperlukan untuk menunjang aktifitas ekonomi. Berdasarkan laporan dari World Bank (2019) mengenai global rangking logistic performance index, kondisi infrastruktur Indonesia berada di peringkat 46 sedangkan Singapura 7, Thailand 32 dan Malaysia 41. Mengatasi kondisi infrastruktur Indonesia, pemerintah melakukan aktifitas percepatan pembangunan infrastruktur dengan cara meningkatkan alokasi anggaran pembangunan infrastruktur yang diharapkan mampu memberikan sentimen pasar industri konstruksi yang positif. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atau profit, analisis untuk melihat kemampuan perolehan laba terhadap investasi yang dilakukan dikenal dengan Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE). ROA menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktiva yang digunakan untuk operasional perusahaan (Hendrayani 2014), sedangkan ROE merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal sendiri, semakin tinggi nilai ROE yang diperoleh akan mencerminkan kinerja perusahaan semakin baik dan begitu sebaliknya (Susiani 2016). Keadaan ROA dan ROE perusahaan sub sektor konstruksi bangunan mengalami penurunan di setiap tahunnya, profitabilitas perusahaan dipengaruhi oleh faktor makroekonomi dan kebijakan perusahaan. Kebijakan perusahaan meliputi faktor internal seperti beban pokok pendapatandan faktor eksternal meliputi keadaan ekonomi makro yang terjadi seperti suku bunga, inflasi, nilai tukar rupiah dan gross domestic product.. Sehingga pertumbuhan sektor konstruksi ini bisa sangat sensitif terhadap indikator makro ekonomi (Dirgasiwi 2016). Oleh karena itu, perlu diteliti faktor-faktor makroekonomi dan kebijakan perusahaan yang memengaruhi kinerja perusahaan dan dampaknya terhadap profitabilitas perusahaan sub sektor konstruksi bangunan. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis: (1) faktor-faktor yang memengaruhi kinerja perusahaan sub sektor konstruksi bangunan, dan (2) dampak kondisi makroekonimi dan kebijakan perusahaan terhadap profitabilitas sub sektor konstruksi bangunan Jenis data yang digunakan adalah data panel terdiri dari 5 perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu PT Adhi Karya Tbk, PT Nusa Kontruksi Enjiniring Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PT Surya Semesta Internusa, dan PT Waskita Karya pada periode 5 tahun 2012-2016. Model profitabilitas perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang dirumuskan dalam bentuk sistem persamaan recursive, terdiri dari 13 persamaan (7 persamaan struktural dan 6 persamaan identitas). Hasil identifikasi menyatakan bahwa model teridentifikasi secara berlebih (overidentified) dan di estimasi menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan sipil, pendapatan bangunan dipengaruhi variabel lag 1-1. Earning before interest and tax dipengaruhi oleh laba kotor perusahaan dan beban operasional perusahaan. Beban bunga perusahaan dipengaruhi oleh total liability perusahaan. Laba bersih perusahaan dipengaruhi oleh Earning before interest and tax, beban bunga perusahaan lag t-1 dan beban pajak. Return On Asset dipengaruhi oleh laba bersih perusahaan dan total aset perusahaan. Return On Equity dipengaruhi oleh Return On Equity lag t-1. Dampak kondisi makroekonomi dan kebijakan perusahaan terhadap profitabilitas sub sektor konstruksi bangunan, sebagai berikut: (1) pada kondisi gross domestic product turun sebesar 2% dan beban pokok pendapatan turun sebesar 2% berdampak pada peningkatan return on assetsebesar 3.57% (ROA menjadi 1.79) dan Return On Equity sebesar 0.85 (ROE menjadi 27.21), (2) jika inflasi naik sebesar 0.5 poin dan beban pokok pendapatan turun sebesar 5% berdampak pada peningkatan return on asset sebesar 9.71% (ROA menjadi 1.89) dan peningkatan return on equity sebesar 1.41% (ROE menjadi 27.36), (3) jika interest rate naik sebesar 10 basis poin, beban pokok pendapatan turun sebesar 8%, berdampak pada peningkatan Return On Asset sebesar 9.47% (ROA menjadi 1.89) dan peningkatan Return On Equity sebesar 0.51% (ROE menjadi 27.12).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168223
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
K20WHN.pdf
  Restricted Access
7.95 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.