Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168211| Title: | Portofolio Optimal Investasi Saham Dari 8 Sektor Pada Indeks Lq45 (Periode 2015-2018) |
| Authors: | Bonar M.Sinaga Trias Andati Verkino, Benyamin |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Pertumbuhan volume perdagangan saham yang meningkat seiring dengan pertumbuhan sektor riil di Indonesia menciptakan peluang investasi bagi para investor untuk mendapatkan return yang maksimal dari investasi saham. Untuk mencapai tujuan ini, potensi resiko dari investasi saham perlu diatasi dengan menerapkan metode diversifikasi yang efisien terhadap alokasi aset, melalui metode pengukuran return-resiko yang tepat. Tujuan dari penelitian adalah membentuk sebuah portofolio investasi optimal saham dengan menggunakan metode single index model (SIM) terhadap 31 saham, diambil dari 8 sektor (perdagangan, pertambangan, infrastruktur, konsumer, industri, pertanian, keuangan dan properti) dalam indeks LQ45 selama periode 2015-2018. Berdasarkan hasil penelitian, investor dapat membentuk portofolio investasi yang terdiri dari 4 saham (BBCA, SRIL, PTBA, dan WSKT dari sektor keuangan, industri, pertambangan, dan properti) dengan tingkat return ekspektasi dan varian portofolio sebesar 0.351% dan 0.039% per minggu, dibandingkan tingkat return dan varian IHSG sebesar 0.091% dan 0.037% per minggu. Uji signifikansi dengan menggunakan one sample t-test menunjukkan return portofolio lebih besar secara signifikan terhadap return pasar atau IHSG. Pengukuran kinerja portofolio dengan menggunakan rasio Sharpe, Treynor, dan Jensen menunjukkan rasio yang positif (Sharpe 0.1171, Treynor 0.0022, Jensen 0.0026) yang berarti portofolio investasi yang dibentuk akan memberikan tingkat return yang lebih tinggi bagi investor dibandingkan IHSG. Untuk penelitian selanjutnya, dapat menggunakan metode historical simulation lain dalam membentuk portofolio investasi, dimana return ekspektasi yang diperoleh dapat digunakan sebagai pembanding. Bank Indonesia selaku regulator perlu menjaga tingkat suku bunga SBI cukup rendah agar selisih return saham terhadap return SBI sebagai aset bebas resiko tetap memberikan perbandingan return-resiko yang layak bagi investasi saham khususnya bagi investor yang mencari peluang investasi jangka panjang. Pemerintah diharapkan mampu menjaga kestabilan politik ekonomi dan mempermudah perizinan investasi, agar aliran dana yang masuk kedalam perusahaan dapat dikelola sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas produk dan jasa, dan manfaatnya dapat dirasakan oleh investor dan masyarakat. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168211 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E57BVO.pdf Restricted Access | 3.78 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.