Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168203| Title: | Analisis Pengembangan Bisnis Pada Usaha Jasa Wisata Edukasi Sekolah Sentul Fresh |
| Authors: | Arif Imam Suroso Sufrin Hannan Az Zahid, Rifqi |
| Issue Date: | 2020 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Inovasi dalam pemanfaatan lahan pertanian dan peternakan beberapa tahun belakang ini sudah mulai dilakukan, banyak hal yang dapat dikembangkan dan dilakukan dari lahan pertanian dan peternakan seperti produksi biomassa, pemasaran langsung, pengelolaan alam dan lanskap, dan produksi pangan berkualitas. Pendidikan tematik dalam Kurikulum 2013 yang dikeluarkan pemerintah menciptakan pasar wisata edukasi di Indonesia. Sentulfresh Indonesia memiliki produk wisata edukasi yang menawarkan kegiatan edukasi dengan tema pendidikan hewan, tanaman dan juga bioteknologi. Sebagai obyek wisata edukasi yang baru banyak hal yang harus dihadapi oleh Sentulfresh terutama persaingan pasar. Sentulfresh memiliki potensi sumber daya alam dan potensi pasar yang bisa dikembangkan membuat peneliti ingin melakukan penelitian tentang pengembangan model bisnis melalui pendekatan Business Model Canvas dan juga Blue Ocean Strategy. Hasil dari penelitian menunjukkan bagaimana kondisi perusahaan saat ini dilihat dari 9 elemen BMC yang ada. Sentulfresh menjadikan guru TK dan SD di Jabodetabek sebagai target pasarnya dengan value proposition berupa wisata edukasi dengan 3 tema untuk anak anak. Sentulfresh membangun hubungan dengan pelanggan melalui personal assistance, fieldtrip report dan aktivitas di sosial media, para calon pengunjung bisa menghubungi Sentulfresh melalui website yang terintegrasi dengan telepon, sms, email atau whatsapp. Aktivitas kunci yang dilakukan adalah perawatan area peternakan, perawatan wahans edukasi dan persiapan tour guide. Dalam pelaksanaannya Sentulfresh bekerja sama dengan beberapa pihak seperti pemerintah daerah, katering dan juga zhuttle car kemudian Sentulfresh memiliki sumberdaya berupa lahan peternakan, sumberdaya manusia dan sumberdaya intelektual yang dikemas menjadi wisata edukasi Sentulfresh Revenue stream yang didapatkan berasal dari pembelian paket wisata edukasi dan juga oleh oleh khas Sentulfresh yaitu yoghurt dan susu sedangkan cost stricture yang ada meliputi beban operasional wisata edukasi dan peternakan. Hasil dari analisis BMC dilanjutkan dengan analisis SWOT untuk melihat kondisi setiap elemen BMC yang ada yang kemudian dilanjutkan dengan penerapan kerangka kerja empat langkah dari blue ocean strategy dan menghasilkan 2 ide inovasi berupa pengembangan Key Activity yaitu pembuatan wahana tanaman Hydroponic yang dapat menciptakan Value Proposition yang baru dan menarik serta suatu pasar wisata edukasi yang baru dengan Customer Segment yang lebih luas dan juga Revenue Stream yang lebih beragam. Sedangkan ide kedua berupa pengembangan Value Proposition berupa kegiatan membatik dapat memperluas jangkauan pasar ke jenjang SMP dan SMA bahkan komunitas orang dewasa, hal tersebut menciptakan adanya alur pendapatan yang baru tanpa harus menambah biaya promosi |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168203 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| K2019RAZ.pdf Restricted Access | 6.51 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.