Analisis Dampak Restrukturisasi Keuangan Melalui Debt To Equity Conversion Di Pt. Mitra Rajawali Banjaran

Abstract

Debt to Equity Conversion (DEC) dipahami sebagai salah satu strategi keuangan untuk memperbaiki kondisi keuangan suatu perusahaan. PT Mitra Rajawali Banjaran (PT MRB) yang merupakan salah satu anak perusahaan suatu BUMN, telah mengalami kerugian sejak sebelum tahun 2009, sehingga pemegang sahamnya memutuskan melakukan restrukturisasi keuangan melalui mekanisme DEC pada akhir tahun 2011. Perubahan hutang menjadi saham ini bertujuan untuk menyehatkan kinerja keuangan PT MRB. Walau pun pemegang saham kehilangan pendapatan dari bunga hutang yang dialihkan tersebut, penyehatan kinerja diharapkan akan memberikan pendapatan bagi pemegang saham dalam bentuk dividen. Untuk itu indikator efektivitas restrukturisasi keuangan yang dilakukan ini adalah profitabilitas. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah implementasi DEC, (2) menganalisis indikator kebangkrutan perusahaan sebelum dan sesudah implementasi DEC dan (3) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Pendekatan penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan menganalisis data laporan keuangan PT MRB periode tahun 2009-2013 yang sudah diaudit. Data keuangan. dari periode tahun 2009-2011 menggambarkan kondisi keuangan sebelum adanya tindakan DEC, dan data tahun 2012-2013 menggambarkan kondisi keuangan setelah tindakan DEC. Analisis data keuangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis rasio keuangan, analisis indikator kebangkrutan dan analisis statistik. Rasio-rasio keuangan yang dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari rasio aktivitas, likuiditas, solvabilitas, dan rasio profitabilitas. Model Altman Z-scores digunakan untuk mengukur prediksi kebangkrutan perusahaan. Alat analisis statistik yang digunakan adalah uji beda Mann-Whitney dan regresi linier berganda. Analisis statistik dengan uji beda Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan sebelum DEC dengan kinerja keuangan sesudah DEC. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa (1) DPC memiliki dampak terhadap rasio keuangan, terutama pada rasio aktivitas yaitu perputaran aktiva tetap (FATO) dan rasio solvabilitas yaitu rasio hutang terhadap total aktiva (DAR). Restrukturisasi hutang juga memiliki dampak langsung, yaitu penurunan tingkat beban bunga hutang, (2) DEC juga mempengaruhi indikator kebangkrutan yang diukur dengan model Altman Z-score, (3) Faktor-faktor keuangan yang secara signifikan mempengaruhi pengembalian terhadap aktiva (ROA) adalah rasio hutang terhadap total aktiva (DAR), perputaran aktiva tetap (FATO), marjin laba kotor (GPM), dan pertumbuhan penjualan (SG). FATO, GPM dan SG berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan DAR berpengaruh negatif terhadap ROA. DEC di PT MRB masih perlu segera diikuti dengan tindakan penyehatan kinerja keuangan lebih lanjut, karena indikator kebangkrutan masih memberikan sinyal akan adanya kegagalan usaha dalam waktu dekat. Implikasi manajerial dari hasil penelitian ini adalah bahwa untuk memenuhi harapan pemegang saham atas meningkatnya profitabilitas akibat tindakan restrukturisasi keuangan melalui DEC, manajemen PT MRB harus fokus melakukan pengendalian faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi profitabilitas, yaitu meningkatkan utilisasi aset, meningkatkan pertumbuhan penjualan dan efisiensi biaya. Solvabilitas perusahaan juga dapat diperbaiki dengan cara mengefektifkan hutang baru hanya untuk investasi baru, yang selanjutnya dapat memperbaiki profitabilitas.