Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168154| Title: | Analisis Determinan Ketersediaan Melakukan Whistleblowing Di Pt Xyz |
| Authors: | Fahmi, Idqan Saptono, Imam Teguh Safitri, Yessy Marga |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Pada tahun 2016, angka non performing loan (NPL) PT. XYZ mengalami peningkatan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan NPL tahun 2015. Selain itu, NPL PT. XYZ relatif tinggi jika dibandingkan dengan angka NPL nasional. Fraud, khususnya yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan merupakan salah satu faktor penyumbang NPL. Untuk menekan tingkat keterjadian internal fraud, perusahaan telah membuat mekanisme pelaporan pelanggaran (whistleblowing system) melalui media email sebagai sarana eskalasi masalah. Selain itu, perusahaan juga telah membuat seperangkat aturan yang mewajibkan karyawan untuk melaporkan tindakan atau indikasi fraud yang diketahui kepada pihak manajemen. Meskipun begitu, laporan whistleblowing yang diterima pada tahun 2015-2017 dinilai masih kurang optimal. Hal ini dibuktikan dengan membandingkan data frekuensi laporan whistleblowing dengan hasil pemeriksaan Internal Audit dan performa cabang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa persepsi karyawan PT. XYZ terhadap whistleblowing system di perusahaan tersebut, faktor-faktor apa saja yang memengaruhi karyawan untuk melakukan whistleblowing dan menyusun strategi untuk meningkatkan intensitas whistleblowing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas karyawan PT. XYZ tidak mengetahui terminologi whistleblowing system namun memahami konsep dari WBS itu sendiri. Hal ini ditunjukkan dengan ketidaktahuan karyawan akan definisi WBS dan keberadaan WBS di PT. XYZ namun karyawan mengetahui bahwa apabila terjadi tindak pelanggaran, maka karyawan harus melaporkan hal tersebut kepada manajemen melalui email yang merupakan media WBS di PT. XYZ. Individual anteseden (faktor yang berasal dari dalam diri seseorang) yang terdiri atas integritas dan kepercayaan terhadap manajemen menjadi pendorong bagi karyawan untuk mau melakukan whistleblowing, sementara kontekstual anteseden (faktor yang berasal dari lingkungan) tidak berpengaruh. Strategi prioritas yang diusulkan untuk meningkatkan intensitas whistleblowing adalah dengan meningkatkan kepercayaan karyawan terhadap manajemen. Hal yang dapat dilakukan oleh PT. XYZ yaitu membuat keputusan yang dapat memuaskan karyawan. Keputusan tersebut dapat dibentuk dengan cara melibatkan karyawan atau perwakilan karyawan dalam pengambilan keputusan. Selain itu, keputusan harus dibuat dengan adil dan transparan serta dilaksanakan secara konsisten. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168154 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| K19YMSI.pdf Restricted Access | 1.91 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.