Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168120| Title: | Strategi Alih Teknologi Di Perguruan Tinggi Berdasarkan Analisis Informasi Paten: Studi Kasus Teknologi Kelapa Sawit |
| Authors: | Fauzi, Anas Miftah Taqi, Fahim Muchammad Wibowo, Mhd. Hendra |
| Issue Date: | 2019 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Perguruan tinggi saat ini tidak hanya dituntut untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berkompetensi sesuai kebutuhan pasar (dunia kerja), tetapi lebih dari itu, perguruan tinggi diharapkan dapat berkontribusi nyata dalam menjawab kebutuhan teknologi nasional, menyiapkan teknologi yang dibutuhkan oleh industri, dan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemanfaatan teknologi dalam negeri oleh industri di Indonesia yang rendah antara lain disebabkan proses alih teknologi dari penghasil teknologi yaitu perguruan tinggi belum berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan strategi alih teknologi kelapa sawit dari perguruan tinggi ke industri berdasarkan analisis informasi paten. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi dengan desain riset content analysis data sekunder berupa dokumen paten yang diakses secara online (pangkalan data Patent Inspiration dan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) dan survei data primer melalui wawancara dan pengisian kuesioner. Total aplikasi (dokumen) paten kelapa sawit di dunia yang diperoleh adalah 695 dokumen paten dan di Indonesia sebanyak 331 dokumen paten. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner secara online maupun manual. Pemilihan responden pada penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang diambil menggunakan metode accidental sampling (merujuk pada ketersediaan subjek yang memungkinkan diperoleh oleh peneliti) dengan jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak 36 responden, yang terdiri atas 52.78% mewakili peneliti kelapa sawit dari perguruan tinggi, 44.44% mewakili perusahaan/profesional di bidang kelapa sawit, dan 2.78% mewakili Pemerintah. Analisis data kuantitatif informasi paten mengkaji empat aspek yaitu 1) siklus hidup teknologi, 2) klasifikasi teknologi berdasarkan International Patent Classification (IPC), 3) Penghasil paten, dan 4) ukuran pasar. Analisis data kuantitatif informasi paten dunia menggunakan perangkat lunak Patent Inspiration dan program Microsoft Excell dan analisis data kuantitatif informasi paten Indonesia menggunakan program Microsoft Excell. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses alih teknologi dari perguruan tinggi ke industri mengkaji 5 faktor, yaitu 1) teknologi yang ditawarkan, 2) penghasil teknologi (perguruan tinggi), 3) penerima teknologi (industri), 4) pasar, dan 5) pengaruh pemerintah. Teknik pengolahan dan analisis data faktor-faktor yang mempengaruhi proses alih teknologi kelapa sawit menggunakan model analisis faktor konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis/CFA) dengan pendekatan metode Partial Least Square (PLS). Perumusan strategi alih teknologi kelapa sawit dari perguruan tinggi ke industri berdasarkan analisis informasi paten dilakukan menggunakan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) kualitatif. Hasil pemetaan teknologi kelapa sawit berdasarkan analisis informasi paten pada penelitian ini memperlihatkan perkembangan teknologi kelapa sawit sedang dalam tren meningkat atau tahap pertumbuhan. Teknologi-teknologi yang banyak dikembangkan adalah teknologi proses produksi minyak dan lemak dari bahan mentah kelapa sawit dan pemanfaatan enzim untuk sintesis senyawa organik, pengolahan limbah cair dan pupuk dari limbah kelapa sawit, budidaya atau pembibitan kelapa sawit, sediaan obat dari herbal, dan pemanfaatan biomassa kelapa sawit untuk papan partikel. Malaysia melalui Malaysian Palm Oil Board (MPOB) menjadi penghasil teknologi kelapa sawit terbesar. Pemohon paten kelapa sawit didominasi oleh kelompok perusahaan dan permohonan paten bersama perguruan tinggi-industri hanya mencapai 3.02% dari 695 aplikasi paten. Indikator-indikator dan faktor-faktor yang dikaji pada penelitian ini secara signifikan memberikan pengaruh pada proses alih teknologi dari perguruan tinggi ke industri. Faktor yang paling lemah dalam mengukur pemanfaatan atau alih teknologi kelapa sawit dari perguruan tinggi ke industri adalah faktor pengaruh pemerintah, sedangkan faktor yang paling dominan dalam mengukur pemanfaatan atau alih teknologi kelapa sawit dari perguruan tinggi ke industri adalah faktor penghasil teknologi (perguruan tingg). Berdasarkan analisis SWOT, rumusan strategi alih teknologi kelapa sawit dari perguruan tinggi ke industri berdasarkan analisis informasi paten yang direkomendasikan adalah 1) peningkatan kuantitas dan kualitas riset aplikatif agar siap diimplementasikan ke skala industri dan berdaya saing global; 2) peningkatan kapasitas serta pemahaman dan kepedulian para pemangku kepentingan di bidang kelapa sawit terhadap sistem KI, khususnya paten; dan 3) optimalisasi sinergi Academician, Business, Government (A-B-G) melalui program-program promosi dan alih teknologi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168120 |
| Appears in Collections: | MT - Business |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| K19MHWO.pdf Restricted Access | 2.56 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.