Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168104
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAchsani, Noer Azam
dc.contributor.advisorBuchari, Andi
dc.contributor.authorImanda, Selly
dc.date.accessioned2025-08-07T10:29:03Z
dc.date.available2025-08-07T10:29:03Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168104
dc.description.abstractTransaksi internasional dilembaga keuangan memiliki eksposur risiko negara. Sebagai salah satu lembaga keuangan yang memiliki transaksi internasional terbesar di Indonesia Bank XYZ melakukan mitigasi risiko dengan membuat batasan atas jumlah transaksi internasional, yaitu dengan menetapkan CEL. CEL merupakan batasan jumlah aset tertinggi yang dapat ditanamkan atau dipinjamkan kepada suatu negara baik kepada swasta maupun pemerintah dimana Bank XYZ menanggung risiko atas pembayaran yang dilakukan oleh institusi tersebut. Penetapan CEL pada Bank XYZ menggunakan 4 (empat) variabel makroekonomi yaitu Gross Domestic Product (GDP), nilai impor, Country Risk Rating, dan nilai aset. Saat ini belum ada penelitian terkait dengan penetapan Country Exposure Limit pada lembaga keuangan, penelitian ini bertujuan untuk menjadi referensi bagi lembaga keuangan untuk dalam penetapan CEL. Penelitian menggunakan metode Ordinary Least Square dengan metode purposive sampling dengan mengambil sample data CEL Bank XYZ sebanyak 47 negara. Penelit mencoba membandingkan dua model untuk mendapatkan model terbaik atas penentuan Country Exposure Limit dengan membandingkan nilai R2 dan Root Mean Square Error (RMSE). Hasil dari beberapa kriteria yang telah dianalisa menunjukan bahwa model terbaik adalah model GCF dimana nilai R2 76.55% dengan nilai RMSE sebesar 0.79 dibandingkan dengan nilai R2GDP yang lebih kecil yaitu 74.98% dengan nilai RMSE yang lebih besar yaitu 82.49%. GDP percapita, Gross Capital Formation berpengaruh positif signifikan terhadap Country Exposure Limit sedangkan variabel lain seperti Total Reserved on Amount on Import, Current Account Balance as a percentage of GDP, Political Stability, dan Unemployement tidak berpengaruh signifikan terhadap Country Exposure Limit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gross Capital Formation merupakan faktor yang paling berpengaruh dalam penetuan Country Exposure Limit. Hasil tersebut menunjukan bahwa model GCF merupakan model terbaik dibandingkan dengan model GDP dalam hal penetapan CEL pada Bank XYZ.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Keuanganid
dc.titlePemodelan Country Exposure Limit Pada Bank Xyzid
dc.subject.keywordBatasan Eksposure Negaraid
dc.subject.keywordPerbankan Internasionalid
dc.subject.keywordRisiko Negaraid
dc.subject.keywordCountry Exposure Limit (Cel)id
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
K19SIA.pdf
  Restricted Access
887.77 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.