Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168095
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSukardi-
dc.contributor.advisorMa'Arif, M.Syamsul-
dc.contributor.authorNanditasari, Rizki-
dc.date.accessioned2025-08-07T10:28:16Z-
dc.date.available2025-08-07T10:28:16Z-
dc.date.issued2019-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168095-
dc.description.abstractPemerintah Republik Indonesia memberikan penugasan kepada Perum BULOG untuk memenuhi kebutuhan pangan beberapa komoditas berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2016. Melalui Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) 13 September 2016 Perum BULOG mendapatkan penugasan impor daging kerbau beku sebanyak 100.000 ton yang terbagi ke dalam dua tahap yaitu Tahap I 30.000 ton dan Tahap II 70.000 ton. Dalam pelaksanaan aktivitas logistik daging beku impor Perum BULOG menemui kendala dari segi perencanaan dan pengendaliam barang. Sehingga pada penugasan ini Perum BULOG belum dapat memenuhi kuota penugasan. Untuk mengetahui sampai sejauh mana perkembangan dari setiap aspek dalam aktivitas logistik daging beku impor yang dijalankan oleh Perum BULOG maka perlu dilakukan pengukuran kinerja logistik agar Perum BULOG dapat memenuhi kuota penugasan untuk kebutuhan dalam negeri. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi aktivitas logistik daging beku impor yang dijalankan oleh Perum BULOG, melakukan pengukuran kinerja logistik daging beku impor di Perum BULOG, dan merumuskan rekomendasi perbaikan dari hasil pengukuran kinerja logistik daging beku impor untuk memenuhi kuota impor penugasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan fakta dari permasalahan tertentu secara factual dan sistematis. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara semi-struktur dan kuesioner. Narasumber pada wawancara semi-struktur yaitu Direktur Operasional, Kepala Divisi Pengadaan, Kepala Divisi Penjualan, Kepala Divisi P2A dari Perum BULOG, dan Direktur Operasional PT. Jasa Prima Logistik (PT. JPL). Data sekunder diperoleh dari studi kepustakan dengan mempelajari dan menelaah berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif melalui metode wawancara untuk mengidentifikasi aktivitas logistik daging beku impor yang dijalankan oleh Perum BULOG. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa aktivitas logistik daging beku impor yang dijalankan oleh Perum BULOG terbagi menjadi 3 (tiga) tahap, yang dimulai dari mekanisme penugasan, mekanisme impor, dan mekanisme penjualan. Aktivitas logistik diawali dari RAKORTAS yang menghasilkan penugasan sesuai dengan kuota impor yang ditetapkan. Kemudian perencanaan jumlah daging yang diimpor dilakukan dengan menghubungi beberapa supplier yang direkomendasikan oleh Kementrian Pertanian. Selanjutnya pendistribusian daging beku dari India dilakukan menggunakan kapal menuju Tanjung Priok. Kemudian daging beku tersebut distribusikan kebeberapa cold storage untuk disimpan dan dilakukan proses penjualan kepada distributor. Pengukuran kinerja logistik menggunakan Logistic Scorecard dimulai dengan tahap pertama yaitu perumusan strategi menggunakan anilisis SWOT berdasarkan hasil identifikasi faktor internal dan eksternal Perum BULOG. Tahap kedua adalah penentuan Key Performance Indicator (KPI) dari masing-masing strategi yang telah dirumuskan dan kemudian dikelompokkan ke dalam perspektif Logistic Scorecard. Tahap ketiga adalah pembobotan KPI menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP). Tahap keempat adalah menyusun form pengukuran kinerja logistik berdasarkan hasil pembobotan KPI. Tahap terakhir adalah pengukuran kinerja logistik. Pengukuran kinerja logistik dilakukan untuk mengetahui kondisi dari logistik daging beku impor yang dijalankan oleh Perum BULOG saat ini yang ditunjukan dengan posisi kinerja logistik berada pada level berapa. Hasil pengukuran kinerja logistik daging beku perum BULOG berada pada level 2 yaitu kinerja logistik buruk. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja logistik masih perlu adanya perbaikan yang dilihat dari dua skor KPI terendah yaitu peta bisnis komoditas daging beku sebesar 0,007 dan terpenuhinya cold chain daging beku sebesar 0,033. Oleh sebab itu rekomendasi perbaikan yang diberikan adalah pembuatan peta bisnis komoditas daging beku impor dan membuat strategi distribusi Direct Shipping. Penggunaan Logistic Scorecard sebelumnya digunakan untuk pengukuran kinerja logistik pada industri ototmotif. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan perumusan strategi beserta KPI logistik nya lebih detail agar pengukuran kinerja lebih terukur. Selain itu diharapkan hasil dari pengukuran kinerja logsitik ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki aktivitas logistik daging beku impor yang sudah dijalankan.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Sumber Daya Manusiaid
dc.titlePengukuran dan Perbaikan Kinerja Logistik Daging Beku Impor Di Perum Bulog Indonesiaid
dc.subject.keywordAktivitas Logistikid
dc.subject.keywordLogistic Scorecardid
dc.subject.keywordPengukuran Kinerja Logistikid
dc.subject.keywordAnalytical Hierarchy Process (Ahp)id
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
K19RNI.pdf
  Restricted Access
1.51 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.