Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168044
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHasbullah, Rokhani
dc.contributor.advisorDjohar, Setiadi
dc.contributor.authorFirdaus, Yasser Redin
dc.date.accessioned2025-08-07T10:24:17Z
dc.date.available2025-08-07T10:24:17Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/168044
dc.description.abstractJumlah penggilingan padi saat ini melebihi jumlah produksi gabah menyebabkan perebutan bahan baku sehingga penggilingan padi sulit berproduksi pada kapasitas penuh. Selaras dengan sentra lainnya usaha penggilingan padi di Kabupaten Indramayu didominasi oleh usaha penggilingan padi kecil (PPK) dengan kualitas dan rendemen yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal usaha PPK serta merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi untuk upaya penguatan usaha PPK. Pengambilan contoh dilakukan dengan menggunakan metode nonprobability sampling dengan teknik purposive sampling. Responden dipilih dari pihak internal usaha penggilingan sejumlah 20 usaha PPK dan tiga usaha penggilingan padi besar (PPB) maupun eksternal usaha PPK yaitu Kepala Seksi Pengadaan Sub Divisi Regional Bulog Indramayu dan Staf Pengajar Institut Pertanian Bogor ahli penggilingan dan perberasan. Penyusunan strategi usaha penguatan PPK dilakukan menggunakan teknik perumusan strategi yang diintegrasikan kedalam kerangka pengambilan keputusan tiga tahap, yaitu tahap input, tahap pencocokan dan tahap keputusan. Tahap input menggunakan matriks EFE dan IFE sedangkan pada tahap pencocokan menggunakan matriks IE dan SWOT. Pada tahap keputusan untuk memprioritaskan strategi penguatan usaha PPK menggunakan matriks QSP. Pada matriks EFE menunjukkan ketersediaan bahan baku (padi) dari petani sebagai peluang utama dan teknologi mesin semakin modern sebagai ancaman terbesar. Matriks IFE menunjukkan bahwa kedekatan dengan sumber bahan baku dan pasar merupakan kekuatan utama dan teknologi tertinggal dan konfigurasi mesin sederhana kelemahan terbesar. Berdasarkan matriks IE usaha PPK berada di kuadran IV dan matriks SWOT menghasilkan tujuh alternatif strategi terdiri dari (1) Antar usaha PPK bermitra untuk investasi mesin pengering mekanis ; (2) Menambah tenaga kerja terampil; (3) Pemerintah membantu akses informasi harga pasar; (4) Membangun kemitraan dengan PPB; (5) Revitalisasi alat dan mesin; (6) Mencari sumber modal melalui investor; dan (7) Pemerintah membina usaha penggilingan exisiting dan membuat regulasi untuk usaha penggilingan baru. Pada tahap keputusan menggunakan matriks QSP menghasilkan prioritas strategi yang harus dilakukan oleh usaha PPK yaitu membangun kemitraan dengan usaha PPB.
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcManajemen Strategiid
dc.titleStrategi Penguatan Usaha Penggilingan Padi Kecil Di Kabupaten Indramayuid
dc.subject.keywordKemitraanid
dc.subject.keywordStrategi Penguatan Usahaid
dc.subject.keywordUsaha Penggilingan Padiid
dc.subject.keywordNon Probability Samplingid
dc.subject.keywordPurposive Samplingid
dc.subject.keywordMatriks Efeid
Appears in Collections:MT - Business

Files in This Item:
File SizeFormat 
K19YRFS.pdf
  Restricted Access
1.19 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.