Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Sektor Properti, Real Estate dan Konstruksi Bangunan

Abstract

Kontribusi sektor properti real estate dan konstruksi bangunan terhadap produk domestik bruto menunjukan pergerakan yang meningkat dan tahun 2016 tercatat sebesar 13.19% (BPS). Sektor properti real estate dan konstruksi bangunan memiliki dua subsektor yang menciptakan nilai PDB tersebut. Kedua subsektor tersebut adalah subsektor properti real estates dan subsektor konstruksi bangunan memiliki aktifitas ekonomi berbeda, sehingga memberikan kontribusi PDB dan efek pertumbuhan ekonomi yang berbeda. Kinerja keuangan dan nilai perusahaan yang dihasilkan pada masing-masing subsektor pun akan mengalami perbedaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) menganalisis perkembangan kinerja keuangan perusahaan sektor properti, real estates, dan konstruksi bangunan, (2) menganalisis perkembangan nilai perusahaan sektor properti, real estates, dan konstruksi bangunan, dan (3) menganalisis pengaruh kinerja keuangan tersebut terhadap nilai perusahaan pada sektor ini. Penelitian ini menggunakan data sekunder pada sektor properti real estate dan konstruksi bangunan di BEI. Periode penelitian yaitu 2012 2016. Sampel data dalam penelitian dipilih berdasarkan kriteria yaitu perusahaan sektor yang terdaftar di BEI sejak tahun 2011 dan masih tercatat sampai dengan tahun 2016. dan emiten yang termasuk main board index (MBX). Jumlah sampel data yang terpilih sebanyak 18 emiten. Variabel bebas dalam penelitian yaitu 7 indikator kinerja keuangan yaitu Gross Profit Margin (GPM), Return on Assets (ROA). Total Aset Turnover (TATO), Quick Ratio (QR), Debt Asset Ratio (DAR), ukuran perusahaan (size) dan struktur aktiva (TANG). Variabel terkait yaitu nilai perusahaan dengan pendekatan harga saham metode Tobin's Q. Data dianalisis dengan deskriptif statistik dan regresi data panel. Berdasarkan hasil penelitian, kinerja keuangan sektor properti real estate dan konstruksi bangunan dalam likuditas dinilai baik (diatas skala 100%). Segi struktur pendanaan pada subsektor properti real estates dapat menjamin kewajibannya dengan aset lebih baik dibandingkan subsektor konstruksi bangunan. Sisi profitabilitas, gross profit margin subsektor properti real estate lebih menguntungkan, tetapi subsektor konstruksi bangunan dapat memberikan keuntungan sehingga pengembalian kepada asetnya lebih besar. Subsektor konstruksi bangunan lebih cepat dalam memutarkan aset yang dimiliki, dikatakan lebih optimal memanfaatkan total aset. Nilai perusahaan sektor properti real estate dan konstruksi bangunan tercatat dinilai sama dengan nilai perusahaan di pasar saham Bursa Efek Indonesia, karena memiliki nilai rasio Tobin's Q 1. Keragaman nilai perusahaan (Tobin's Q) secara keseluruhan dapat dijelaskan oleh variabel bebas pada kedua model (Model 1 dan Model 2). Model 1 terdapat enam variabel bebas yang signifikan yaitu QR, TATO, GPM, ROA, SIZE, dan TANG. Model 2 terdapat enam variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap Y, yaitu QR, DAR, TATO, GPM ROA, dan SIZE.