Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167940Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Arkeman, Yandra | |
| dc.contributor.advisor | Rahardjo, Sri | |
| dc.contributor.author | Arisusanty, Dian Junita | |
| dc.date.accessioned | 2025-08-07T10:16:18Z | |
| dc.date.available | 2025-08-07T10:16:18Z | |
| dc.date.issued | 2018 | |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/167940 | |
| dc.description.abstract | Program tol laut dilatarbelakangi karena adanya disparitas harga yang cukup tinggi antara wilayah barat dan timur Indonesia. Diharapkan dengan adanya tol laut dapat mendorong berkembangnya kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru yang sesuai dengan potensi daerahnya agar terjadi keseimbangan pengangkutan barang sehingga kapal yang membawa muatan dari barat ke timur kembali ke barat dengan kondisi kapal mengangkut muatan.Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya tol laut adalah menjamin ketersediaan barang dan untuk mengurangi disparitas harga serta menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan barang ke daerah tertinggal, terpencil, terluar dan perbatasan. Selama ini belum ada kretiria dalam menentukan pelabuhan singgah kapal tol laut, sehingga terjadi perubahan terhadap trayek yang telah ditetapkan untuk satu tahun. Perlu dilakukan penelitian untuk menentukan kriteria dalam pemilihan pelabuhan singgah tol laut, kemudian dilakukan penilain terhadap kelayakan pelabuhan untuk dijadikan pelabuhan singgah, selanjutnya disusun trayek tol laut yang optimum sehingga anggaran subsidi yang dikeluarkan pemerintah dapat ditekan. Penelitian ini diawali dengan studi literatur dan deep interview untuk menentukan kriteria pemilihan pelabuhan singgah tol laut, dengan analisis menggunakan metode AHP diketahui bobot tiap kriteria, kemudian dilakukan penilain terhadap pelabuhan yang ada di NTT. Pelabuhan-pelabuhan yang ada di kabupaten yang termasuk kategori tertinggal dikelompokan berdasarkan lokasinya, untuk perlabuhan dalam satu pulau atau satu kabupaten, berada dalam satu kelompok, ada 7 kelompok. Pelabuhan dengan nilai tertinggi untuk tiap kelompok direkomendasikan untuk dijadikan pelabuhan singgah tol laut. Jarak antar pelabuhan terpilih dan pelabuhan pangkal dihitung menggunakan google earth, hasilnya dianalisis dengan metode TSP untuk menyusun jaringan trayek yang optimum dilihat dari jaraknya. Penelitian ini menunjukkan disparitas harga merupakan kriteria dengan bobot terbesar dalam pemilihan pelabuhan singgah tol laut. Pelabuhan di NTT yang dapat direkomendasikan disingahi kapal tol laut adalah Pelabahan Labuan Bajo, Biu, Kalabahi, Loweleba, Baa, Waingapu, Atapupu. Dalam 1 round voyage ada 1 pelabuhan pangkal dan 7 pelabuhan singgah, jarak tempuh optimum untuk menyinggahi pelabuhan-pelabuhan tersebut 1720,5 mil laut. | |
| dc.publisher | IPB University | id |
| dc.subject.ddc | Manajemen Produksi Dan Operasi | id |
| dc.title | Pemilihan Pelabuhan dan Desain Jaringan Trayek Tol Laut | id |
| dc.subject.keyword | Ahp | id |
| dc.subject.keyword | Pemilihan Pelabuhan | id |
| dc.subject.keyword | Penyusunan Jaringan Optimum | id |
| dc.subject.keyword | Tol Laut | id |
| dc.subject.keyword | Metode Travelling Salesman Problem (Tsp) | id |
| Appears in Collections: | MT - Business | |
Files in This Item:
| File | Size | Format | |
|---|---|---|---|
| E20KDJA.pdf Restricted Access | 4.03 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.